Translate

Peranan Guru Menurut Pendapat Para Ahli

 

Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar”, “pendidik”, dan “pembimbing”, maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkalaku yang di harapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun dengan staf yang lain. dari berbagai kegiatan interaksi belajar-mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar-mengajar dan berinteraksi dengan siswanya.

Mengenai apa peranan guru, ada beberapa pendapat yang dijelaskan sebagai berikut:

1.   Prey Katz menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-nsihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkahlaku serta nilai-nilai, oranag yang menguasai bahan yang di ajarkan.

2. Havighurst menjelaskan bahwa peranan guru disekolah sebagai pegawai (employee) dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan (subordinate) terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tuaa.

3.   James W. Brown, mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.

4.   Federasi dan Organisasi Provesional Guru Sedunia, mengungkapkan bahwa peranan guru disekolah, tidak hanya sebagai transmiter dari ide tetapi juga berperan sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan sikap.

            Dari beberapa pendapat diatas maka secara rinci peranan guru dalam kegiatan belajar-mengajar, secara singkat dapat disebutkan sebagai berikut:

a.   Informator

            Sebagai pelaksana cara mengajar informative, laboratorium, studi lapangan dan sumber imformasi kegiatan akademik maupun umum. Dalam pada itu berlaku teori komunikasi berikut:

1        Teori stimulus-respons

2        Teori dissonance-reduction.

3        Teori pendekatan fungsional

b.   Organisator

            Guru sebagai organisator, pengelolah kegiatan akademik, silabus, workshop, jadwal pelajaran dan lain-lain. Komponen-komponen yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, semua di organisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri siswa.

c.   Motivator

            peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamiskan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas), sehingga akan menjadi dinamika dalam proses belajar-mengajar. Peranan guru sebagai motivator ini sangat penting sebgai dalam interaksi belajar-mengajar, karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan kemahiran sosial, menyangkut performance dalam arti personalisasi dan sosialisasi diri.

d.   Pengarah/director

            Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

e.   Inisiator

Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Suda barang tentu ide-ide itu merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontoh aleh anak didiknya.

f.    Transmitter

            Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidik dan pengetahuan.

g.   Fasilitator

            berperan sebagai fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalm proses belaja-mengajar, misalnya saja dengan menciptakan suasana kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar-mengajar akan berlangsung secara efektif. Hal ini bergayut dengan semboyang “Tut Wuri Handayani”.

h.   Mediator

            Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. Misalnya menengahi atau memberikan jalan keluar kemacetan dalam kegiatan diskusi siswa.

i.    Evaluator

            ada kecenderungan bahwa peran sebagai evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

 

Sumber Pustaka:

Saardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2010

1 komentar

 
Adsense Indonesia

Terbaru

Archives

Info Web

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net