Tiap-tiap sekolah memiliki kiat dan kreativitas untuk dapat meningkatkan kualitas output yang dihasilkan. Berbagai perencanaan pengembangan pembelajaran disusun dengan algoritma khusus yang diharapkan dapat menjawab permasalahan yang dihadapi oleh sekolah. Namun demikian hambatan yang dihadapi tidak semudah yang direncanakan bahkan dapat merubah tatanan yang telah tersusun dengan rapi.
Banyak faktor yang mempengaruhi kebijakan pendidikan dalam satuan pendidikan khususnya sekolah. Faktor-faktor tersebut bisa berupa manajemen sekolah, gaya kepemimpinan kepala sekolah, tingkat kebosanan dan kejenuhan guru, pengaturan jadwal yang tidak memperhatikan kondisi riil guru, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi usaha dan upaya yang dilakukan oleh sekolah haruslah kita apresiasi dengan baik. Paling tidak mereka telah melakukan inovasi-inovasi pembelajaran untuk mencapai target pendidikan yang harapkan.
Salah satu strategi sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikannya adalah dengan menetapkan visi dan misi sekolah. Konsep visi dan misi sekolah tertuang dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Untuk mencapai visi dan misi sekolah, pihak sekolah menentukan indikator-indikator yang harus dicapai. Target pencapaian indikator dijabarkan secara lengkap di dalam RPS, indikator inilah yang menjiwai Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).
Perencanaan yang baik yang disusun dalam RPS dan diprogramkan dalam RAPBS membutuhkan kerjasama semua elemen atau unsur baik pada tataran internal sekolah maupun eksternal sekolah. Unsur internal sekolah adalah guru, guru merupakan faktor kunci keberhasilan dan pencapaian indikator. Pada saat ini sangat jarang kita menemukan sekolah berproses mewujudkan visi dan misi sekolahnya.
Untuk mewujudkan visi dan misi sekolah, guru harus siap dan memahami makna dan langkah-langkah pencapaiannya, guru juga harus mampu mengintegrasikan indikator pencapaian visi dan misi sekolah kedalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pengintegrasian indikator ke PBM-lah yang selalu dilupakan oleh guru padahal keberhasilan mewujudkan visi dan misi bergantung pada proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru.
Akibatnya, visi dan misi yang sedianya menjadi pengarah semua aktivitas di sekolah menjadi tidak berarti bahkan hanya sebagai simbol semata. Guru terlalu fokus kepada kemauan kurikulum tanpa melakukan inovasi-inovasi pembelajaran. Faktor inilah yang membuat output yang dihasilkan oleh sekolah jauh dari karakter yang diharapkan sebagaimana yang dijabarkan oleh visi dan misi sekolah.
Berikut beberapa hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah!
Banyak faktor yang mempengaruhi kebijakan pendidikan dalam satuan pendidikan khususnya sekolah. Faktor-faktor tersebut bisa berupa manajemen sekolah, gaya kepemimpinan kepala sekolah, tingkat kebosanan dan kejenuhan guru, pengaturan jadwal yang tidak memperhatikan kondisi riil guru, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi usaha dan upaya yang dilakukan oleh sekolah haruslah kita apresiasi dengan baik. Paling tidak mereka telah melakukan inovasi-inovasi pembelajaran untuk mencapai target pendidikan yang harapkan.
Salah satu strategi sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikannya adalah dengan menetapkan visi dan misi sekolah. Konsep visi dan misi sekolah tertuang dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Untuk mencapai visi dan misi sekolah, pihak sekolah menentukan indikator-indikator yang harus dicapai. Target pencapaian indikator dijabarkan secara lengkap di dalam RPS, indikator inilah yang menjiwai Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).
Perencanaan yang baik yang disusun dalam RPS dan diprogramkan dalam RAPBS membutuhkan kerjasama semua elemen atau unsur baik pada tataran internal sekolah maupun eksternal sekolah. Unsur internal sekolah adalah guru, guru merupakan faktor kunci keberhasilan dan pencapaian indikator. Pada saat ini sangat jarang kita menemukan sekolah berproses mewujudkan visi dan misi sekolahnya.
Untuk mewujudkan visi dan misi sekolah, guru harus siap dan memahami makna dan langkah-langkah pencapaiannya, guru juga harus mampu mengintegrasikan indikator pencapaian visi dan misi sekolah kedalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pengintegrasian indikator ke PBM-lah yang selalu dilupakan oleh guru padahal keberhasilan mewujudkan visi dan misi bergantung pada proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru.
Akibatnya, visi dan misi yang sedianya menjadi pengarah semua aktivitas di sekolah menjadi tidak berarti bahkan hanya sebagai simbol semata. Guru terlalu fokus kepada kemauan kurikulum tanpa melakukan inovasi-inovasi pembelajaran. Faktor inilah yang membuat output yang dihasilkan oleh sekolah jauh dari karakter yang diharapkan sebagaimana yang dijabarkan oleh visi dan misi sekolah.
Berikut beberapa hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah!
- Pengintegrasian indikator visi dan misi kedalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru
- Program-program yang direncanakan harus mengarah kepada pencapaian indikator visi dan misi sekolah
- Pemanfaatan budaya lokal untuk pengembangan diri
- Merancang langkah-langkah kreatif yang dapat merubah sikap dan prilaku siswa
- Pemberdayaan kegiatan ekstrakurikuler
- Bekerjasama siswa dalam membuat proyek-proyek pembelajaran
- Mengoptimalkan kewenangan kepala sekolah dalam mendukung MBS
- Mengoptimalkan semua potensi yang ada disekolah
- Pemberdayaan guru melalui wadah MGMP
- Transparansi, akuntabilitas, dan efektifitas MBS
Ikut nimbrung dan mohon izin digunkan kalimatnya, terima kasih.
BalasHapusTrmksh ini sangat membantu dalam tugas saya
BalasHapus