Translate

Dilema Kurikulum 2013

Masih tahap uji publik dan sosialiasi alias belum diterapkan, tantangan yang dihadapi sudah banyak. Mulai dari penggunaan anggaran yang sangat besar, pementahan alasan, sampai dengan kelemahan kandungan isi dari kurikulum 2013 ini.

Beberapa hari lalu saya sempat berdiskusi dengan beberapa guru. Ternyata guru-guru tersebut tidak memahami kandungan isi dari kurikulum 2013 apalagi saya padahal pada 1 Juni atau tahun ajaran baru 2013/2014 Kurikulum 2013 mulai diterapkan. Dengan waktu yang sangat mepet tersebut mungkinkan kurikulum 2013 dapat merubah wajah pendidikan di Indonesia?

Persoalan ketidaktahuan guru atas kandungan isi kurikulum 2013 bisa saja di atasi sambil jalan, akan tetapi alasan bahwa pergantian kurikulum adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan sepertinya semakin membuka kelemahan pemerintah. Hasil UN 2013 untuk tingkat SMA menghasilkan 2 tinjauan yang menurut saya inilah dilema kurikulum 2013.
1. Jika benar bahwa hasil UN SMA adalah murni maka berarti kurikulum KTSP tidak bisa dianggap gagal. Dengan demikian tidak ada alasan bagi pemerintah untuk mengganti kurikulum pendidikan. UN merupakan hasil dari semua proses yang melibatkan semua instrumen pendidikan.
2. Jika hasil UN adalah rekayasa pemerintah untuk menutupi kekurangan saat penyaluran naskah UN berarti pemerintah telah melakukan tindakan bukan hanya merusak citra pendidikan tetapi juga dapat menghancurkan tatanan pendidikan yang sudah tertata rapi. Dan yang paling parah adalah pemerintah telah melakukan pembohongan publik.

Oleh karena itu, kontroversi kurikulum 2013 harus segera dihentikan dengan jalan menunda pelaksanaannya sampai semua instrumen terpenuhi karena menyangkut pertaruhan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah utamanya kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Adsense Indonesia

Terbaru

Archives

Info Web

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net