Translate

Kurikulum 2013 : Pertarungan Ambisi dan Tanggung jawab

Dunia pendidikan pada saat ini mengalami guncangan, penyebabnya adalah keinginan pemerintah mengganti kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013. Cukup banyak alasan pemerintah untuk mengganti kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013 yang disampaikan melalui tahapan sosialisasi dan uji publik. Disini saya tidak akan mengulas kandungan kurikulum 2013 tersebut juga saya tidak menyajikan kelebihan dan kekurangannya tetapi saya hanya melihat dari sisi yang lain.

Setelah saya membaca berbagai berita, artikel, forum diskusi bahkan perkembangan sosialisasi tentang kurikulum 2013, hati saya menjadi takut dan ingin mengatakan kenapa dunia pendidikan dijadikan ajang pertarungan antara ambisi dan tanggung jawab. Pemerintah melalui kemendiknas terus memaksakan kurikulum 2013 walaupun ditentang oleh banyak orang. Disisi lain para pejuang pendidikan yang menolak kurikulum 2013 juga tidak kalah sengitnya melawan produk pemerintah tersebut. Ada apa dengan pendidikan?

Pergantian kurikulum pendidikan di Indonesia bukanlah hal yang baru, sudah banyak kali kurikulum berganti bahkan ada yang baru berjalan kurang lebih 4 tahun sudah diganti dengan alasan tidak dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Pergantian demi pergantian selalu berjalan mulus dalam arti semua komponen dapat menerima pergantian kurikulum tersebut akan tetapi kenapa kurikulum 2013 mendapat sorotan dan penolakan yang sangat keras?

Tulisan ini mungkin terlalu berputar-putar, hal ini karena terlalu sulit saya mengurai isi otak saya kedalam bentuk kalimat, walaupun demikian saya berharap teman-teman dapat memahami maksud dari isi tulisan yang saya buat ini.

Pergantian kurikulum KTSP ke kurikulum 2013 terlalu dipaksakan, informasi terkini yang saya dapat bahwa kurikulum 2013 ini akan diterapkan pada kelas-kelas eks RSBI. Menurut saya, tanpa kurikulum sekalipun jika kelas eks RSBI pasti kualitasnya berada di atas rata-rata, jadi tidaklah bijak jika pemerintah menjadikan eks RSBI sebagai tempat untuk mengukur keberhasilan kurikulum 2013. 

Kurikulum 2013 sarat dengan ambisi dapat dilihat dari jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk membiayai semua tahapan penerapan kurikulum ini. Selain dari segi anggaran saya sangat menyayangkan keegoisan para konseptor kurikulum 2013 yang katanya adalah para Doktor dan Profesor. Saya melihat para konseptor ini menjadikan kurikulum 2013 sebagai bentuk penelitian yang kemungkinan untuk mendukung teori-teori yang mereka rumuskan.

Disisi lain, nasib jutaan generasi muda dan wajib belajar ditentukan oleh rumusan pendidikan yang salah satunya adalah dukungan kurikulum. Sehingga pelaku pendidikan merasa bertanggung jawab atas berhasil tidaknya pendidikan, tanggung jawab inilah yang memaksa mereka untuk menelaah dan menganalisa sedalam-dalamnya kandungan kurikulum 2013 serta kelebihan dan kekurangannya. Dari hasil analisa mereka menyimpulkan untuk menolak kurikulum 2013 karena akan membahayakan dunia pendidikan kedepan.

Pada saat ini saya merasa dunia pendidikan harus diselamatkan. Pertarungan antara masyarakat umum dengan para konseptor kurikulum 2013 yang memakai kendaraan kemendiknas membuat kebingungan para guru dan pemerintah pun beberapa kali menarik kembali keputusannya yang pada akhirnya dinilai plin-plan alias tidak berpendirian. Belum lagi pengaruh-pengaruh dari dunia politik yang terus menjadi hantu dalam dunia pendidikan seperti pasca pilkada biasanya diikuti dengan mutasi, perpindahan dan pergantian kepala sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Adsense Indonesia

Terbaru

Archives

Info Web

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net