Jika kita melihat dunia olahraga, prestasi klub kebanyakan ditentukan oleh seberapa besar dukungan sponsor terhadap klub olahraga tersebut. Contoh klub-klub sepakbola, semakin besar dukungan sponsor terhadap klub semakin profesional klub tersebut melakukan pembinaan yang berdampak para prestasi klub. Pihak sponsor tidak segan-segan menginvestasikan dananya untuk mendukung kegiatan-kegiatan klub bahkan atlet yang paling berprestasi mendapatkan fasilitas lebih dari pihak sponsor tanpa mengganggu sistem pembinaan yang terdapat di klub tersebut.
Apa yang dilakukan di dunia olahraga dapat dijadikan contoh di dunia pendidikan. Pemerintah harus menetapkan regulasi yang dapat mendukung masuknya sponsor dalam dunia pendidikan. Program pemerintah dengan mengharuskan dan mengarahkan guru untuk lebih prefesional harus dibarengi dengan pengelolaan manajemen sekolah yang lebih profesional pula. Kita jangan terlalu takut dengan masuknya sponsor ke dunia pendidikan khususnya sekolah, sudah banyak contoh para sponsor masuk sekolah walaupun terbatas hanya kegiatan ekstrakurikuler saja tetapi dampaknya dapat merubah prestasi siswa dan semangat siswa untuk mendalami kegiatan ekstra kurikuler tersebut.
Apa yang bisa dilakukan oleh sponsor? Yang dapat dilakukan misalnya pengadaan baju olahraga dengan memasang logo sponsor yang dibiayai oleh pihak sponsor sehingga baju tersebut dimiliki oleh siswa dengan gratis. Pengadaan Laboratorium, pelatihan bagi guru, pengadaan ruang belajar, pembiayaan kegiatan ekstrakurikuler, pembiayaan kegiatan proses belajar mengajar, pembiayaan siswa berprestasi, keterampilan dan lain sebagainya. Sementara kurikukulum pendidikan tetap mengacu kepada kurikulum pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Masuknya sponsor dalam dunia pendidikan khususnya sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidikan karena sekolah akan memacu dirinya untuk meningkatkan profesionalisme manajemen pengelolaan sekolah. Sekolah juga akan terus berupaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan tujuan agar lebih banyak siswa yang berminat untuk masuk disekolah tersebut.
Disisi lain, sekolah-sekolah yang tidak mampu bersaing akan semakin tertinggal karena tidak mendapat dukungan dari sponsor. Sponsor hanya mendukung sekolah-sekolah yang menurut mereka dapat memberi keuntungan pada penjualan produk melalui promosi. Sekolah yang jumlah siswanya sedikit apalagi kualitasnya rendah tidak akan dilirik oleh sponsor sehingga hal ini menjadi masalah. Jika program sponsor masuk sekolah dilaksanakan maka tugas pemerintah adalah bagaimana memacu sekolah-sekolah yang tidak dilirik oleh sponsor untuk bisa sejajar dengan sekolah lain.
Diluar negeri, sponsor masuk sekolah tidak asing lagi utamanya sekolah berlabel kejuruan. Banyak produk-produk sponsor merupakan hasil karya dan kreasi siswa, bahkan ada perusahaan yang tidak merekrut buruh pabrik tetapi mengandalkan kerja siswa. Misalnya perakitan laptop, bagi siswa perakitan laptop merupakan ilmu dan kesempatan yang sangat berharga sementara bagi perusahaan hasil perakitan tersebut dapat mengurangi biaya produksi utamanya gaji karyawan. Keuntungan lainnya adalah perusahaan tidak lagi harus mengeluarkan biaya penelitian bernilai besar karena tinggal mengandalkan inovasi dan kreativitas siswa sementara bagi siswa dapat mendorong semangat belajar untuk mencapai prestasi yang maksimal.
Dengan demikian, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sebaiknya pengelolaan manajemen sekolah meniru apa yang dilakukan oleh klub-klub olahraga yang profesional. Pemerintah tinggal menetapkan aturan dan kurikulum serta bentuk berjanjiannya.
Apa yang dilakukan di dunia olahraga dapat dijadikan contoh di dunia pendidikan. Pemerintah harus menetapkan regulasi yang dapat mendukung masuknya sponsor dalam dunia pendidikan. Program pemerintah dengan mengharuskan dan mengarahkan guru untuk lebih prefesional harus dibarengi dengan pengelolaan manajemen sekolah yang lebih profesional pula. Kita jangan terlalu takut dengan masuknya sponsor ke dunia pendidikan khususnya sekolah, sudah banyak contoh para sponsor masuk sekolah walaupun terbatas hanya kegiatan ekstrakurikuler saja tetapi dampaknya dapat merubah prestasi siswa dan semangat siswa untuk mendalami kegiatan ekstra kurikuler tersebut.
Apa yang bisa dilakukan oleh sponsor? Yang dapat dilakukan misalnya pengadaan baju olahraga dengan memasang logo sponsor yang dibiayai oleh pihak sponsor sehingga baju tersebut dimiliki oleh siswa dengan gratis. Pengadaan Laboratorium, pelatihan bagi guru, pengadaan ruang belajar, pembiayaan kegiatan ekstrakurikuler, pembiayaan kegiatan proses belajar mengajar, pembiayaan siswa berprestasi, keterampilan dan lain sebagainya. Sementara kurikukulum pendidikan tetap mengacu kepada kurikulum pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Masuknya sponsor dalam dunia pendidikan khususnya sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidikan karena sekolah akan memacu dirinya untuk meningkatkan profesionalisme manajemen pengelolaan sekolah. Sekolah juga akan terus berupaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan tujuan agar lebih banyak siswa yang berminat untuk masuk disekolah tersebut.
Disisi lain, sekolah-sekolah yang tidak mampu bersaing akan semakin tertinggal karena tidak mendapat dukungan dari sponsor. Sponsor hanya mendukung sekolah-sekolah yang menurut mereka dapat memberi keuntungan pada penjualan produk melalui promosi. Sekolah yang jumlah siswanya sedikit apalagi kualitasnya rendah tidak akan dilirik oleh sponsor sehingga hal ini menjadi masalah. Jika program sponsor masuk sekolah dilaksanakan maka tugas pemerintah adalah bagaimana memacu sekolah-sekolah yang tidak dilirik oleh sponsor untuk bisa sejajar dengan sekolah lain.
Diluar negeri, sponsor masuk sekolah tidak asing lagi utamanya sekolah berlabel kejuruan. Banyak produk-produk sponsor merupakan hasil karya dan kreasi siswa, bahkan ada perusahaan yang tidak merekrut buruh pabrik tetapi mengandalkan kerja siswa. Misalnya perakitan laptop, bagi siswa perakitan laptop merupakan ilmu dan kesempatan yang sangat berharga sementara bagi perusahaan hasil perakitan tersebut dapat mengurangi biaya produksi utamanya gaji karyawan. Keuntungan lainnya adalah perusahaan tidak lagi harus mengeluarkan biaya penelitian bernilai besar karena tinggal mengandalkan inovasi dan kreativitas siswa sementara bagi siswa dapat mendorong semangat belajar untuk mencapai prestasi yang maksimal.
Dengan demikian, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sebaiknya pengelolaan manajemen sekolah meniru apa yang dilakukan oleh klub-klub olahraga yang profesional. Pemerintah tinggal menetapkan aturan dan kurikulum serta bentuk berjanjiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar