Translate

Pengintegrasian TIK ke TV Nasional

Banyak sekali media TV nasional di Indonesia, berbagai siaran mulai dari berita, infotainment, sampai dengan sinetron menghiasi layar kaca. Tidak sedikit peminatnya dengan setia menonton sampai selesai. Bahkan ada acara walaupun berseri yang ditayangkan per minggu juga memiliki banyak penonton setia. Budaya ini telah mempengaruhi sendi-sendi pertahanan moral dan mental dalam lingkup keluarga.

Bagi kita yang berprofesi di dunia pendidikan, tantangan utama adalah bagaimana memanfaatkan media TV nasional tersebut sehingga dapat merubah bahkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Tidak mudah untuk dapat melaksanakan tujuan tersebut tetapi kita tidak akan dapat membendung pengaruh TV Nasional dalam dunia pendidikan. Sejalan dengan hal tersebut, saya sangat sependapat dengan program pemerintah yang mengintegrasikan TIK kedalam pembelajaran, namun yang harus diperhatikan adalah TIK bukan semata-mata berbicara pada komputer dan internet saja tetapi juga harus dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi internal dan eksternal pendidikan.

Dalam hal pengintegrasian pembelajaran berbasis TIK adalah merupakan program pemerintah saat ini, program tersebut sangat kental pada kurikulum 2013 yang mengintegrasikan TIK ke semua mata pelajaran. Berdasarkan kurikulum 2013, guru dituntut untuk bisa dan mampu melaksanakan proses belajar mengajar menggunakan media TIK.

Tuntutan pengintegrasian pembelajaran berbasis TIK tersebut hanyalah langkah-langkah peningkatan kualitas pendidikan secara internal. Dengan aturan dan panduan yang sudah jelas termuat dalam kurikulum dan didukung oleh peningkatan kompetensi guru melalui program sertifikasi pendidik dalam mencapai tujuan pendidikan secara nasional tidaklah terlalu sulit untuk dilaksanakan. Tetapi bagaimana dengan langkah pemerintah secara eksternal?

Sekali lagi TIK tidak terbatas pada komputer dan internet tetapi semua teknologi informasi tidak terkecuali Televisi. Obyek TIK dalam pembelajaran hanya pada guru dan siswa sementara komunitas terbesar peminat TIK adalah lingkungan keluarga. Faktor keberhasilan pendidikan terletak pada lingkungan keluarga, apapun program pemerintah jika advokasi pendidikan tidak menyentuh lingkungan keluarga secara langsung maka program tersebut tidak akan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan.

Olehnya itu, salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui lingkup eksternal pendidikan adalah dengan memasuki lingkungan keluarga secara langsung.  Untuk masuk ke link keluarga tidak dapat dilakukan seperti di lingkup pendidikan formal tetapi harus ada langkah khusus yang dapat dilakukan oleh pemerintah.

Adapun langkah khusus tersebut dapat berupa :
  1. Pemerintah membuat sinetron yang wajib diputar di TV nasional. Sinetron tersebut harus bertemakan masalah-masalah pendidikan.
  2. Membuat acara infotainmen yang menyoroti kehidupan pribadi siswa-siswi berprestasi dan juga kehidupan guru-guru berprestasi serta sekolah berprestasi.
  3. Membuat FTV yang berdurasi pendek dengan tema masalah pendidikan.
  4. Acara motivasi yang diisi oleh motivator-motivator berpengalaman dengan tema-tema masalah pendidikan.
  5. Acara dialog yang membawa konsep pendidikan dengan menghadirkan para artis dan publik figur.

Semua acara yang saya sebutkan di atas diputar pada jam-jam 7.00 malam sampai jam 10.00 malam, karena pada jam-jam tersebut penonton TV kebanyakan dari kalangan remaja dan ibu-ibu, penayangan acara tersebut jangan dilakukan sekali dalam sebulan tetapi diupayakan setiap hari.

Bila program pengintegrasian pembelajaran ke TV Nasional dapat dilaksanakan dengan baik maka tujuan pendidikan nasional seperti yang dirumuskan dalam Undang-undang sistem pendidikan nasional dapat tercapai dengan mudah sebab hampir semua ruang terintegrasi kedalam pendidikan, yang pada akhirnya dapat memotivasi semangat belajar siswa.

Bagaimana menurut anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Adsense Indonesia

Terbaru

Archives

Info Web

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net