Harapan baru bagi yang ingin menjadi PNS, setelah selama ini kita selalu diperhadapkan dengan sistem manual pada saat ujian CPNS, sekarang sistem penerimaan CPNS akan dirubah menjadi sistem digital dan dilakukan secara online. Inilah informasi pada saat mengikuti sosialisasi bersama dengan staf kepresidenan beberapa waktu lalu.
Gambaran sistem secara online adalah sama dengan sistem pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) online. Tiap selesai menyelesaikan soal ujian, peserta akan langsung mengetahui hasil nilai yang diperolehnya dan hasil inilah yang akan menyatakan bahwa dia lulus seleksi atau tidak.
Peserta yang memperoleh nilai tertinggi akan dinyatakan lulus seleksi berdasarkan kuota penerimaan tiap daerah. Dengan diterapkannya sistem online pada penerimaan CPNS dapat mengurangi kecurangan pada proses penerimaan CPNS. Masalah yang selama ini menjadi hantu penerimaan CPNS seperti suap, uang pelicin dan lain sebagainya akan teratasi dengan sendirinya sebab yang dinyatakan lolos seleksi adalah benar-benar peserta yang memenuhi kriteria sesuai dengan nilai yang diperolehnya.
Program pemerintah yang menerapkan Teknologi Informasi dalam penerimaan CPNS haruslah kita dukung bersama. Penggunaan TIK merupakan satu-satunya solusi yang dapat mengatasi kemerosotan kualitas PNS selama ini. Tidak ada lagi kecurangan karena pengumuman nilai langsung diketahui oleh peserta.
Dengan diterapkannya TIK tentunya akan dapat meningkatkan persaingan antar peserta, yang lulus seleksi adalah peserta yang benar-benar berkualitas, peserta yang memiliki persiapan yang matang, peserta yang memiliki tingkat keilmuan melebihi yang lainnya.
Berikut kutipan dari JPNN :
Berikut kutipan dari JPNN :
Jum'at, 10 Mei 2013 , 03:30:00
JAKARTA - Masyarakat pengidam
profesi PNS siap-siap mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) baru 2013. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) menyatakan pada tahun 2013 ini
terdapat 160 ribu kursi bagi CPNS baru.
Untuk rekrutmen CPNS itu, akan diadakan tes dalam dua gelombang, yakni pada Juli dan September 2013 nanti. Kepala Biro Hukum dan Humas (Karo Hukmas) Kemen PAN-RB M. Imanuddin mengatakan, tes CPNS baru yang diadakan Juli adalah untuk formasi tenaga honorer Kategori II (K2).
"Jumlahnya pastinya saya tidak hafal. Tetapi sekitar seratus ribu kursi," katanya, Kamis (9/5). Tes CPNS baru ini dijalankan dengan seleksi tulis tetapi pesertanya khusus tenaga honorer kategori II.
Imanuddin menambahkan, data tenaga honorer K2 yang berhak mengikuti tes CPNS baru Juli depan saat ini masih masuk tahap uji publik. Selanjutnya, nama-nama itu akan masuk daftar definitif dan berhak ikut tes CPNS.
"Jika lolos berhak menjadi CPNS baru. Jika tidak, bisa ikut tes lagi pada tes CPNS untuk pelamar umum," katanya.
Dijelaskannya pula, tes CPNS baru pada September nanti dikhususkan untuk pelamar umum. "Kuota untuk tes CPNS pelamar umum itu 60 ribu kursi," sebutnya.
Imanuddin mengatakan, kuota itu masih belum dibagi-bagi ke seluruh instansi pusat maupun daerah. Tapi, lanjutnya, alokasi utamanya adalah untuk instansi pusat yang mendapatkan jatah 20 ribu kursi. Sedangkan instansi daerah menerima jatah 40 ribu kursi CPNS baru.
Imanuddin menjelaskan, penetapan 60 ribu kursi CPNS baru dari pelamar umum itu murni ditetapkan Kemen PAN-RB. "Dasarnya adalah menghitung dari jumlah PNS yang pensiun tahun ini. Kami menerapkan zero growth," tandasnya. Maksudnya, jumlah CPNS baru yang diterima sama dengan PNS yang pensiun.
Tetapi Imanudin menegaskan, zero growth itu tetap berlaku proporsional. "Belum tentu ada instansi yang jumlah PNS pensiunnya 50 orang, lalu dapat alokasi CPNS baru 50 orang," katanya.
Ditambahkannya, Kemen PAN-RB tetap melihat apakah di instansi tersebut selama ini kelebihan PNS atau malah kekurangan PNS. Jika kelebihan PNS, maka tidak akan mendapatkan jatah CPNS baru.
Tetapi jika memang kekurangan, maka akan mendapatkan CPNS baru lebih dari PNS yang pensiun. "Khususnya daerah yang PNS-nya padat itu di pulau Jawa," katanya.
Rencananya, alokasi CPNS baru akan disebar merata ke seluruh daerah di Indonesia. Khusus untuk Provinsi Papua dan Papua Barat, akan mendapatkan alokasi lebih banyak karena untuk memacu pembangunan daerah setempat.
Sementara untuk teknis pelaksanaan tes CPNS 2013, sebut Imanuddin, akan dijalankan dalam dua sistem. Yakni sistem konvensional berupa pengisian lembar jawaban komputer (LJK) seperti selama ini, dan sistem online dengan menggunakan fasilitas CAT (computer assisted test).
"Infrastruktur CAT masih belum merata. Jadi tetap dikombinasi dengan LJK," katanya. (wan/kim)
Untuk rekrutmen CPNS itu, akan diadakan tes dalam dua gelombang, yakni pada Juli dan September 2013 nanti. Kepala Biro Hukum dan Humas (Karo Hukmas) Kemen PAN-RB M. Imanuddin mengatakan, tes CPNS baru yang diadakan Juli adalah untuk formasi tenaga honorer Kategori II (K2).
"Jumlahnya pastinya saya tidak hafal. Tetapi sekitar seratus ribu kursi," katanya, Kamis (9/5). Tes CPNS baru ini dijalankan dengan seleksi tulis tetapi pesertanya khusus tenaga honorer kategori II.
Imanuddin menambahkan, data tenaga honorer K2 yang berhak mengikuti tes CPNS baru Juli depan saat ini masih masuk tahap uji publik. Selanjutnya, nama-nama itu akan masuk daftar definitif dan berhak ikut tes CPNS.
"Jika lolos berhak menjadi CPNS baru. Jika tidak, bisa ikut tes lagi pada tes CPNS untuk pelamar umum," katanya.
Dijelaskannya pula, tes CPNS baru pada September nanti dikhususkan untuk pelamar umum. "Kuota untuk tes CPNS pelamar umum itu 60 ribu kursi," sebutnya.
Imanuddin mengatakan, kuota itu masih belum dibagi-bagi ke seluruh instansi pusat maupun daerah. Tapi, lanjutnya, alokasi utamanya adalah untuk instansi pusat yang mendapatkan jatah 20 ribu kursi. Sedangkan instansi daerah menerima jatah 40 ribu kursi CPNS baru.
Imanuddin menjelaskan, penetapan 60 ribu kursi CPNS baru dari pelamar umum itu murni ditetapkan Kemen PAN-RB. "Dasarnya adalah menghitung dari jumlah PNS yang pensiun tahun ini. Kami menerapkan zero growth," tandasnya. Maksudnya, jumlah CPNS baru yang diterima sama dengan PNS yang pensiun.
Tetapi Imanudin menegaskan, zero growth itu tetap berlaku proporsional. "Belum tentu ada instansi yang jumlah PNS pensiunnya 50 orang, lalu dapat alokasi CPNS baru 50 orang," katanya.
Ditambahkannya, Kemen PAN-RB tetap melihat apakah di instansi tersebut selama ini kelebihan PNS atau malah kekurangan PNS. Jika kelebihan PNS, maka tidak akan mendapatkan jatah CPNS baru.
Tetapi jika memang kekurangan, maka akan mendapatkan CPNS baru lebih dari PNS yang pensiun. "Khususnya daerah yang PNS-nya padat itu di pulau Jawa," katanya.
Rencananya, alokasi CPNS baru akan disebar merata ke seluruh daerah di Indonesia. Khusus untuk Provinsi Papua dan Papua Barat, akan mendapatkan alokasi lebih banyak karena untuk memacu pembangunan daerah setempat.
Sementara untuk teknis pelaksanaan tes CPNS 2013, sebut Imanuddin, akan dijalankan dalam dua sistem. Yakni sistem konvensional berupa pengisian lembar jawaban komputer (LJK) seperti selama ini, dan sistem online dengan menggunakan fasilitas CAT (computer assisted test).
"Infrastruktur CAT masih belum merata. Jadi tetap dikombinasi dengan LJK," katanya. (wan/kim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar