Waktu saya masih sekolah pernah mendengar bahwa beberapa guru dari Indonesia mengajar di negara Malaysia, mengapa Malaysia memilih guru dari Indonesia? Karena pada waktu itu kualitas pendidikan di Indonesia jauh meninggalkan negara-negara asia tenggara termasuk Malaysia.
Bagaimana dengan saat sekarang? Kualitas pendidikan di Indonesia menempati peringkat terbawah dari semua negara di Asia Tenggara. Secara individu memang kita masih sering merebut medali emas setiap ajang olimpiade mata pelajaran, tetapi secara keseluruhan Indonesia jauh dari kualitas pendidikan negara-negara tetangga. Tentunya ada yang salah dalam hal ini, kesalahan-kesalahan tersebut terus diperbaiki oleh pemerintah mulai dari kurikulum, materi ajar, sarana-prasarana termasuk kualitas guru. Apa yang dilakukan oleh pemerintah sebenarnya sama dengan negara-negara yang pendidikannya telah maju, kurikulum yang diterapkan merupakan kurikulum terbaik. Tetapi mengapa kualitas pendidikan jalan ditempat bahkan cenderung menurun dan kalau bisa saya katakan bahwa dunia pendidikan kehilangan roh.
Semua program termasuk dunia pendidikan memiliki tujuan yang baik, sasarannya adalah perubahan pola hidup dan prilaku masyarakat, yang salah adalah pelaksana program tersebut. Program yang membiayai pelaksananya sesuai harapan hasilnya pastilah baik pula, tetapi program yang tidak memperhatikan kesejahteraan pelaksananya besar kemungkinan hasilnya akan jauh dibawah harapan begitu pula dengan dunia pendidikan. Di negara-negara maju, gaji guru sebagai pelaksana dunia pendidikan dihargai dengan nilai yang sangat tinggi, profesi guru merupakan profesi yang sangat diperhatikan oleh pemerintahnya karena mereka menyadari bahwa negara tidak akan pernah maju jika kualitas pendidikan masyarakatnya sangat rendah. Agar kualitas pendidikan masyarakat tinggi maka dunia pendidikan harus memiliki kualitas yang lebih tinggi pula. Tinggi rendahnya kualitas tergantung pelaksana, dalam dunia pendidikan yang bertindak sebagai pelaksana adalah guru. Olehnya itu, jika ingin dunia pendidikan maju maka gaji guru harus lebih diperhatikan lagi, jangan disamakan atau bahkan dibawah gaji profesi lainnya.
Rendahnya kesejahteraan guru mempengaruhi kesungguhan, keseriusan, motivasi dan kreatifitas guru. Terbukti dengan kurangnya hasil-hasil penelitian yang berasal dari Indonesia. Pada tuhun 1980-an, pendidikan di Indonesia termasuk level atas di Asia berdasarkan frekuensi hasil penelitian dari universitas-universitas dan sekolah-sekolah di Indonesia, namun pada saat ini Indonesia seperti kehilangan roh dalam dunia pendidikan. Produk pendidikan dari Indonesia sangat minim, bandingkan dengan negara-negara lainnya termasuk negara tetangga. Mereka menjadikan dunia pendidikan merupakan prioritas utama sebelum bidang-bidang lainnya. Dukungan yang begitu besar membuat kualitas pendidikannya pun menjadi terus membaik, dengan membaiknya dunia pendidikan otomatis kualitas pendidikan masyarakatnya juga ikut berubah kearah yang lebih baik.
Bagaimana dengan Indonesia?
Bagaimana dengan saat sekarang? Kualitas pendidikan di Indonesia menempati peringkat terbawah dari semua negara di Asia Tenggara. Secara individu memang kita masih sering merebut medali emas setiap ajang olimpiade mata pelajaran, tetapi secara keseluruhan Indonesia jauh dari kualitas pendidikan negara-negara tetangga. Tentunya ada yang salah dalam hal ini, kesalahan-kesalahan tersebut terus diperbaiki oleh pemerintah mulai dari kurikulum, materi ajar, sarana-prasarana termasuk kualitas guru. Apa yang dilakukan oleh pemerintah sebenarnya sama dengan negara-negara yang pendidikannya telah maju, kurikulum yang diterapkan merupakan kurikulum terbaik. Tetapi mengapa kualitas pendidikan jalan ditempat bahkan cenderung menurun dan kalau bisa saya katakan bahwa dunia pendidikan kehilangan roh.
Semua program termasuk dunia pendidikan memiliki tujuan yang baik, sasarannya adalah perubahan pola hidup dan prilaku masyarakat, yang salah adalah pelaksana program tersebut. Program yang membiayai pelaksananya sesuai harapan hasilnya pastilah baik pula, tetapi program yang tidak memperhatikan kesejahteraan pelaksananya besar kemungkinan hasilnya akan jauh dibawah harapan begitu pula dengan dunia pendidikan. Di negara-negara maju, gaji guru sebagai pelaksana dunia pendidikan dihargai dengan nilai yang sangat tinggi, profesi guru merupakan profesi yang sangat diperhatikan oleh pemerintahnya karena mereka menyadari bahwa negara tidak akan pernah maju jika kualitas pendidikan masyarakatnya sangat rendah. Agar kualitas pendidikan masyarakat tinggi maka dunia pendidikan harus memiliki kualitas yang lebih tinggi pula. Tinggi rendahnya kualitas tergantung pelaksana, dalam dunia pendidikan yang bertindak sebagai pelaksana adalah guru. Olehnya itu, jika ingin dunia pendidikan maju maka gaji guru harus lebih diperhatikan lagi, jangan disamakan atau bahkan dibawah gaji profesi lainnya.
Rendahnya kesejahteraan guru mempengaruhi kesungguhan, keseriusan, motivasi dan kreatifitas guru. Terbukti dengan kurangnya hasil-hasil penelitian yang berasal dari Indonesia. Pada tuhun 1980-an, pendidikan di Indonesia termasuk level atas di Asia berdasarkan frekuensi hasil penelitian dari universitas-universitas dan sekolah-sekolah di Indonesia, namun pada saat ini Indonesia seperti kehilangan roh dalam dunia pendidikan. Produk pendidikan dari Indonesia sangat minim, bandingkan dengan negara-negara lainnya termasuk negara tetangga. Mereka menjadikan dunia pendidikan merupakan prioritas utama sebelum bidang-bidang lainnya. Dukungan yang begitu besar membuat kualitas pendidikannya pun menjadi terus membaik, dengan membaiknya dunia pendidikan otomatis kualitas pendidikan masyarakatnya juga ikut berubah kearah yang lebih baik.
Bagaimana dengan Indonesia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar