Saya tidak tahu, atas dasar apa sebenarnya yang dilakukan oleh kebanyakan dari kita yang telah melaporkan hasil evaluasi dari sebuah program. Padahal program baru berjalan seumur jagung. Sebagai contoh program sertifikasi guru. Semua orang sudah berbicara tentang hasil, otomatis hasil evaluasinya menyimpulkan bahwa program tersebut tidak berhasil atau tidak mencapai tujuan yang diharapkan. Baik pemerintah, pengamat, politikus, akademisi bahkan masyarakat umum berpendapat tentang hasil program bukan bagaimana mengawal dan mendukung proses pelaksanaan program tersebut.
Mungkin kita terlalu terinspirasi dengan makanan instan misalnya mie instan, tinggal diproses sedikit saja hasilnya langsung jadi artinya siap dimakan. Tetapi apakah kita pernah menelusuri bagaimana makanan siap saji tersebut diproses dari awal? Apakah pembuatan awalnya sama dengan lamanya waktu kita siram mie sampai pada penyajiannya? ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dinegara-negara maju sangat menghargai sebuah proses daripada hasil sehingga setiap program membutuhkan waktu yang sangat lama, penelitian dan penyempurnaan terus dilakukan bukan dengan jalan menggantinya dengan program yang baru. Begitu pentingnya proses sehingga setiap manajer di perusahaan-perusahaan Jepang harus pernah menjabat semua divisi dan pernah menjadi pelaku setiap kegiatan perusahaan artinya untuk menjadi manajer, kita harus memulainya dari awal. Ibaratnya jika dikantor pemerintah harus tahu dulu cara mengagenda surat masuk dan surat keluar.
Mengapa produk dari Indonesia tidak mampu bersaing dengan produk luar negeri? Hal ini disebabkan karena kita terlalu memendekkan waktu proses. Kita terlalu cepat mengharapkan hasil sehingga kualitas produk tidak mencapai standar yang diharapkan. Mengerjakan sesuatu dengan teliti membutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan waktu yang dikerjakan secara cepat. Akan tetapi hasilnya lebih berkualitas proses yang dilaksanakan dengan teliti dibandingkan dengan kualitas hasil dari mengejar target semata.
Olehnya itu, agar mendapatkan hasil yang maksimal mari kita hargai proses yang sedang berjalan atas program yang sedang dilaksanakan. Upaya yang kita lakukan adalah dengan memanjangkan waktu proses, evaluasi dilaksanakan bukan pada penilaian hasil tetapi diarahkan pada penilaian proses. Hal-hal yang tidak sesuai dengan standar proses harus diluruskan agar tetap mengacu pada standar proses yang telah dirumuskan dan ditetapkan. Sebagai contoh program sertifikasi guru, jangan dulu kita berbicara tentang kualitas pendidikan tetapi kita evaluasi dulu tingkat kesejahteraan guru. Apabila dengan adanya sertifikasi guru, kesejahteraan guru sudah sesuai dengan yang diharapkan maka lakukan proses berikutnya misalnya peningkatan kompetensi dan kapasitas guru, kemudian lanjutkan dengan proses-proses yang lainnya. Jika semua proses sudah dilaksanakan sesuai yang diharapkan barulah kita berbicara tentang hasil misalnya peningkatan kualitas pendidikan melalui program sertifikasi guru. Jika semua proses belum terlaksana maka biarkanlah program tersebut berproses sampai semua proses terlaksana.
Mungkin kita terlalu terinspirasi dengan makanan instan misalnya mie instan, tinggal diproses sedikit saja hasilnya langsung jadi artinya siap dimakan. Tetapi apakah kita pernah menelusuri bagaimana makanan siap saji tersebut diproses dari awal? Apakah pembuatan awalnya sama dengan lamanya waktu kita siram mie sampai pada penyajiannya? ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dinegara-negara maju sangat menghargai sebuah proses daripada hasil sehingga setiap program membutuhkan waktu yang sangat lama, penelitian dan penyempurnaan terus dilakukan bukan dengan jalan menggantinya dengan program yang baru. Begitu pentingnya proses sehingga setiap manajer di perusahaan-perusahaan Jepang harus pernah menjabat semua divisi dan pernah menjadi pelaku setiap kegiatan perusahaan artinya untuk menjadi manajer, kita harus memulainya dari awal. Ibaratnya jika dikantor pemerintah harus tahu dulu cara mengagenda surat masuk dan surat keluar.
Mengapa produk dari Indonesia tidak mampu bersaing dengan produk luar negeri? Hal ini disebabkan karena kita terlalu memendekkan waktu proses. Kita terlalu cepat mengharapkan hasil sehingga kualitas produk tidak mencapai standar yang diharapkan. Mengerjakan sesuatu dengan teliti membutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan waktu yang dikerjakan secara cepat. Akan tetapi hasilnya lebih berkualitas proses yang dilaksanakan dengan teliti dibandingkan dengan kualitas hasil dari mengejar target semata.
Olehnya itu, agar mendapatkan hasil yang maksimal mari kita hargai proses yang sedang berjalan atas program yang sedang dilaksanakan. Upaya yang kita lakukan adalah dengan memanjangkan waktu proses, evaluasi dilaksanakan bukan pada penilaian hasil tetapi diarahkan pada penilaian proses. Hal-hal yang tidak sesuai dengan standar proses harus diluruskan agar tetap mengacu pada standar proses yang telah dirumuskan dan ditetapkan. Sebagai contoh program sertifikasi guru, jangan dulu kita berbicara tentang kualitas pendidikan tetapi kita evaluasi dulu tingkat kesejahteraan guru. Apabila dengan adanya sertifikasi guru, kesejahteraan guru sudah sesuai dengan yang diharapkan maka lakukan proses berikutnya misalnya peningkatan kompetensi dan kapasitas guru, kemudian lanjutkan dengan proses-proses yang lainnya. Jika semua proses sudah dilaksanakan sesuai yang diharapkan barulah kita berbicara tentang hasil misalnya peningkatan kualitas pendidikan melalui program sertifikasi guru. Jika semua proses belum terlaksana maka biarkanlah program tersebut berproses sampai semua proses terlaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar