Gencarnya pendataan pegawai khususnya guru yang dilakukan oleh kementrian pendidikan nasional akhir-akhir ini ternyata membawa masalah serius. Belum siapnya IT yang digunakan membuat kebocoran data-data penting guru yang dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Berikut Informasi yang di publikasikan oleh JPPN.Com
Selasa, 25 Juni 2013 , 06:40:00
JAKARTA - Melalui sejumlah situs jejaring sosial
online, beberapa guru memprotes sistem IT Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud). Sebab dalam website resmi Direktorat
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Ditjen Pendidikan Menengah (PTK
Dikmen), data-data pribadi guru diumbar ke publik.
Hingga pukul 20.15 WIB tadi malam, data-data penting guru itu masih bisa diakses melalui website; http://ptkdikmen.kemdiknas.go. id/kemdikbud-dataguru/frmfilte r.php. Melalui menu filter data, dengan mudah mencari data-data penting guru mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga sekolah tempat mengajar.
Jawa Pos mencoba membuka data guru untuk Kota Surabaya, Jawa Timur. Tercatat ada 948 nama guru swasta maupun PNS. Data yang bisa dibaca dalam daftar itu cukup komplit sekali.
Mulai dari nomor KTP, alamat rumah, nomor HP, dan alamat tempat mengajar. Tidak hanya itu, data penting seperti gaji pokok hingga nama bank dan nomor rekeningnya juga bisa diakses publik.
Misalnya ada guru PNS berinisial KS yang mengajar di SMKN 6 Surabaya. Guru yang bersangkutan memiliki tabungan di Bank Jatim Cabang Pembantu Rajawali dengan nomor rekening 03720XXXXX dan gaji pokoknya mencapai Rp 4 juta lebih.
Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kemendikbud Hamid Muhammad menuturkan, dirinya belum tahu bahwa data-data penting guru itu bisa dengan mudah diakses oleh publik.
Dia mengatakan akan mencari tahun kabar ini ke tim teknis yang mengurusi IT mereka. "Saya sekarang sedang sedang rapim (rapat pimpinan) dengan Mendikbud," katanya saat ditelpon.
Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemendikbud Ibnu Hamad mengatakan, prosedur dalam penyimpanan data guru di Kemendikbud idealnya sudah baku. "Hanya bisa diakses oleh tim di Kemendikbud dan guru yang bersangkutan. Tidak bisa diakses publik," tandasnya.
Guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, umumnya untuk membuka data guru itu perlu memasukkan sejenis password. Seperti nama lengkap, tanggal lahir, dan data-data pribadi sejenisnya yang di-input ketika registrasi. "Saya sendiri akan cek dulu link yang katanya bisa diakses publik itu," paparnya.
Sebelumnya melalui website jejaring sosial online seorang guru dari sebuah SMK swasta di Sragen kaget melihat data-data pribadinya bisa diakses oleh publik. Dia mengaku khawatir jika data-data tersebut bisa digunakan oleh penipu. Dia menuturkan website tadi jelas resmi atau official milik Kemendikbud. Sebab memiliki top domain .go.id. Dia berharap tim IT Kemendikbud segera memperbaiki sistem data guru-guru itu.
Sementara ini data yang bisa diakses publik ini untuk data guru jenjang SMP dan SMA sederajat serta SMK. Belum bisa dipastikan apakah kasus ini murni kelalaian dari tim IT Kemendikbud atau memang ulah dari peretas. (wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar