Psikologi berasal dari 2 kata bahasa Yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa (Kuntjojo, 2005 : 1).
Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku. Psikologis berarti berkenaan dengan psikologi, bersifat kejiwaan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2002 : 901).
Fungsi Psikologi
Fungsi deskriptif adalah fungsi psikologi dalam menggambarkan obyek formalnya, yaitu perilaku manusia secara lengkap, detail dan jelas.
Fungsi prediktif adalah fungsi membuat perkiraaan mengenai perilaku apa yang akan terjadi kemudian berdasarkan yang telah dan yang sedang terjadi.
Fungsi pengendali adalah fungsi psikologi untuk mengarahkan perilaku-perilaku manusia pada yang diharapkan dan menjauhkan perilakuperilaku manusia dari yang tidak diharapkan (Kuntjoro, 2005 : 5 – 6).
Psikologi Menopouse
Keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala menopause :
a. Ingatan menurun
b. Kecemasan
c. Mudah tersinggung
d. Stress (Zainuddin Kuntjoro, 2007)
Gangguan psikologi pada ibu yang mengalami menopause Menurut kartini (1992) beberapa gangguan yang bisa terjadi adalah :
a. Depresi Menstrual
Depresi merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan kekecewaan bahwa wanita yang bersangkutan menjadi kurang lengkap dan sempurna disebabkan oleh berhentinya fungsi reproduksi dan haid.
Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan depresi menstrual yaitu :
1. Dukungan Informatif
a) Memberikan konseling khusus berhentinya haid adalah hal yang fisiologis dan akan dialami oleh semua wanita.
b) Memberikan nasehat agar wanita tersebut mau dan menerima siklusnya.
c) Memberikan nasehat agar dapat menerima keadaanya dengan lapang dada.
d) Memberikan informasi agar selalu mengkomunikasikan setiap masalah atau perubahan yang terjadi pada suaminya.
e) Memberikan nasehat untuk mencari lebih banyak tentang hal yang dihadapi melalui media cetak, elektronik dan lain – lain.
f) Memberi nasehat untuk mencari dukungan spiritual.
g) Memberi contoh – contoh pengalaman positif tentang wanita menopause.
h) Menganjurkan untuk berolahraga.
i) Memberi latihan penanganan stress.
j) Memberi nasehat untuk konsultasi ke dr. Obgyn
atau psikolog bila perlu.
2. Dukungan Emosional
a) Mempunyai rasa empati terhadap hal yang dialami oleh wanita menopause.
b) Melibatkan anggota keluarga terutama suami dalam memahami kondisi istrinya.
c) Memberikan perhatian dan kepedulian kepada wanita tersebut.
d) Menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman, tenang, harmonis dan saling pengertian.
Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku. Psikologis berarti berkenaan dengan psikologi, bersifat kejiwaan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2002 : 901).
Fungsi Psikologi
Fungsi deskriptif adalah fungsi psikologi dalam menggambarkan obyek formalnya, yaitu perilaku manusia secara lengkap, detail dan jelas.
Fungsi prediktif adalah fungsi membuat perkiraaan mengenai perilaku apa yang akan terjadi kemudian berdasarkan yang telah dan yang sedang terjadi.
Fungsi pengendali adalah fungsi psikologi untuk mengarahkan perilaku-perilaku manusia pada yang diharapkan dan menjauhkan perilakuperilaku manusia dari yang tidak diharapkan (Kuntjoro, 2005 : 5 – 6).
Psikologi Menopouse
Keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala menopause :
a. Ingatan menurun
b. Kecemasan
c. Mudah tersinggung
d. Stress (Zainuddin Kuntjoro, 2007)
Gangguan psikologi pada ibu yang mengalami menopause Menurut kartini (1992) beberapa gangguan yang bisa terjadi adalah :
a. Depresi Menstrual
Depresi merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan kekecewaan bahwa wanita yang bersangkutan menjadi kurang lengkap dan sempurna disebabkan oleh berhentinya fungsi reproduksi dan haid.
Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan depresi menstrual yaitu :
1. Dukungan Informatif
a) Memberikan konseling khusus berhentinya haid adalah hal yang fisiologis dan akan dialami oleh semua wanita.
b) Memberikan nasehat agar wanita tersebut mau dan menerima siklusnya.
c) Memberikan nasehat agar dapat menerima keadaanya dengan lapang dada.
d) Memberikan informasi agar selalu mengkomunikasikan setiap masalah atau perubahan yang terjadi pada suaminya.
e) Memberikan nasehat untuk mencari lebih banyak tentang hal yang dihadapi melalui media cetak, elektronik dan lain – lain.
f) Memberi nasehat untuk mencari dukungan spiritual.
g) Memberi contoh – contoh pengalaman positif tentang wanita menopause.
h) Menganjurkan untuk berolahraga.
i) Memberi latihan penanganan stress.
j) Memberi nasehat untuk konsultasi ke dr. Obgyn
atau psikolog bila perlu.
2. Dukungan Emosional
a) Mempunyai rasa empati terhadap hal yang dialami oleh wanita menopause.
b) Melibatkan anggota keluarga terutama suami dalam memahami kondisi istrinya.
c) Memberikan perhatian dan kepedulian kepada wanita tersebut.
d) Menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman, tenang, harmonis dan saling pengertian.
3. Dukungan Penghargaan
a) Memberi penghormatan sehingga wanita tersebut merasa dihargai.
b) Memberi dorongan atau support sehingga wanita tersebut bisa percaya diri.
4. Dukungan Instrumental
a) Memberi bantuan tenaga terhadap apa yang dibutuhkan oleh wanita menopause.
b) Memberi bantuan materi (yang diberikan keluarga).
b. Ide Delirius
Berisikan kegilaan, nafsu-nafsu petualangan. Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan ide delirius, yaitu :
1. Memberi nasehat agar lebih mendekatkan diri pada Tuhan.
2. Memberi nasehat mengembangkan pikiran atau ide yang positif dalam hidup.
c. Masturbasi Klitoris
Timbul semacam seksual yang luar biasa hangat membara dan sensitif sekali sehingga wanita tersebut melakukan masturbasi klitoris (onani kletit). Cara mengatasi gangguan psikologis masturbasi :
1. Memberi nasehat untuk memenuhi kebutuhan sex secara
sehat.
2. Memberi nasehat untuk konsultasi ke ahli kebidanan untuk mendapat terapi.
3. Memberi konseling bahwa wanita menopause bisa melakukan hubungan sex.
4. Mengkomunikasikan masalah pada suami dan diharapkan suami mau membantu memecahkan masalah, memberi dukungan kepada istrinya.
d. Aktifitas Hipomanis Semu
Wanita ini merasakan seolah-olah vitalitas kehidupannya jadi bertambah. Cara mengatasi gangguan psikologis ini yaitu :
1. Memberi nasehat agar aktivitas yang dilakukan dapat mengarah ke hal-hal positif.
2. Mengisi kegiatan dengan memperdalam kebudayaan
atau bakat.
e. Gangguan psikologis lainnya, diantaranya insomia, gangguan konsep diri dan infantile.
Cara mengatasinya adalah :
1. Kembangkan kebiasaan tidur dan manfaatnya, membaca bacaan ringan, nonton TV, acara santai, musik yang menyenangkan.
2. Makanlah jangan terlalu banyak atau kenyang dan jangan kurang karena akan mengganggu tidur.
3. Atur kenyamanan diri, pastikan ruangan jangan terlalu panas, dingin dan kamar harus bersih juga rapi.
4. Dapatkan udara segar, jangan tidur dengan selimut menutupi kepala akan mengurangi oksigen dan menambah karbondioksida yang dihirup.
5. Batasi minum atau cairan setalah jam 16.00 karena akan buang air kecil waktu malam hari.
6. Jernihkan pikiran, cobalah menyelesaikan masalah pada siang dan singkirkan semua kecemasan sebelum tidur.
7. Menunda jam tidur dan tidak tidur siang.
8. Mengerti dan menerima diri sendiri tulus ikhlas merupakan fitrah dari Tuhan.
9. Aktifitas sosial dan agama dapat memberikan kepuasan batin, memperkaya iman dan memberikan rasa berserah diri kepada-Nya.
10. Ketenangan dalam keluarga yaitu adanya pengertian dan dorongan anggota keluarga akan membantu mengurangi gejala yang timbul, terasa ringan dan membawa kebahagiaan.
11. Pengobatan dengan estrogen dan kombinasi psikoterapi.(Nisa, 2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar