Leksikon komunikasi memberikan pengertian media massa sebagai "sarana penyampai pesan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar".
Kata media massa berasal dari medium dan massa, kata "medium" berasal dari bahasa latin yang menunjukkan adanya berbagai sarana atau saluran yang diterapkan untuk mengkomunikasikan ide, gambaran, perasaan dan yang pada pokoknya semua sarana aktivitas mental manusia, kata "massa" yang berasal dari daerah Anglosaxon berarti instrumen atau alat yang pada hakikatnya terarah kepada semua saja yang mempunyai sifat massif. Tugasnya adalah sesuai dengan sirkulasi dari berbagai pesan atau berita, menyajikan suatu tipe baru dari komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan fundamental dari masyarakat dewasa ini.
Media massa merupakan suatu penemuan teknologi yang luar biasa, yang memungkinkan orang untuk mengadakan komunikasi bukan saja dengan komunikan yang mungkin tidak pernah akan dilihat akan tetapi juga dengan generasi yang akan datang. Dengan demikian maka media massa dapat mengatasi hambatan berupa pembatasan yang diadakan oleh waktu, tempat dan kondisi geografis. Penggunaan media massa karenanya memungkinkan komunikasi dengan jumlah orang yang lebih banyak.
Setiap jenis media massa mempunyai sifat-sifat khasnya oleh karena itu penggunaannya juga harus diperhitungkan sesuai dengan kemampuan serta sifat-sifat khasnya.
Ditinjau dari perkembangan teknologi di bidang penyampaian informasi melalui media massa, media massa dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Media massa modern
Yang dimaksud media massa modern adalah media massa yang menggunakan teknologi modern yaitu media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak adalah media massa yang dalam menyampaikan informasinya terlebih dulu harus dicetak menggunakan alat cetak. Media massa ini misalnya surat kabar, majalah, tabloid dll.
Media massa elektronik adalah media massa yang dalam menyampaikan informasinya menggunakan jasa listrik.Tanpa adanya listrik media massa ini tidak akan dapat berfungsi misalnya radio dan televisi.
b. Media massa tradisional
Media yang digunakan sebagai sarana penyampaian informasi pada jaman dulu, lebih banyak menggunakan media massa tradisional misalnya wayang, lawak, lenong, seni tradisional dll.
Fungsi Media Massa
Media massa secara mandiri maupun hanya sebagai penunjang memiliki fungsi sebagai berikut;
a. Sebagai pemberi informasi
Dapat dilakukan sendiri oleh media Tanpa media sangatlah mustahil informasi dapat disampaikan secara tepat tanpa terikat waktu.
b. Sebagai pengambilan keputusan
Dalam hal ini media massa berperan sebagai penunjang karena fungsi ini menuntut adanya kelompok-kelompok diskusi yang akan membuat keputusan di samping itu diharapkan adanya perubahan sikap kepercayaan norma-norma sosial. Oleh sebab itu dalam hal ini mekanisme komunikasi antar pribadi sangat berperan. Mass media berperan dalam menghantarkan informasi sebagai bahan diskusi, memperjelas masalah-masalah dan menyampaikan pesan-pesan para pemuka masyarakat.
c. Sebagai pendidik
Sebagian dapat dilaksanakan sendiri oleh media massa sedangkan bagian lain dikombinasikan dengan komunikasi antar pribadi (Eduard D, 1978:47). Menurut Chalkley media massa berfungsi untuk:
Memberitakan tentang fakta kehidupan ekonomi masyarakat,
Menginterpretasikan fakta tersebut agar dipahami oleh masyarakat itu,
Mempromosikan hal tersebut agar menyadari betapa serius masalah
pembangunan yang dihadapi dan memikirkan lebih lanjut masalah itu serta
mengantarkan masyarakat pada solusi-solusi yang mungkin ditempuh.
Menurut Crawford peranan media massa dalam pembangunan tidaklah independen sifatnya melainkan terbatas sebagai pemicu pembangunan bila faktor-faktor lain terdapat secara memadai. Hal ini menunjukkan komunikasi saja bukanlah suatu kondisi yang memadai bagi pembangunan akan tetapi kurangnya atau kegagalan komunikasi dapat saja menghambat pembangunan. Jadi komunikasi sendirian saja tidak akan menghasilkan pembangunan secara optimal (Depdikbud, 1997: 4)
Selain memiliki fungsi-fungsi tersebut media massa juga dapat melakukan hal-hal lain yang dapat berperan dalam melayani tugas-tugas pembangunan antara lain :
1. Media massa dapat memperluas cakrawala pemikiran
Banyak orang yang hidup dalam masyarakat tradisional menganggap seolah-olah media massa memiliki kekuatan gaib pada waktu pertama kali mengenal media massa. Seorang tokoh Afrika mengatakan bahwa media memiliki kekuatan gaib, karena media mampu membawa seseorang ke puncak bukit yang tinggi tanpa melintasi cakrawala. Media memiliki kekuatan gaib karena kemampuannya membuat orang melihat dan mengetahui tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya serta mengenai orang-orang yang belum pernah ditemuinya. Dengan demikian media mampu memperdekat jarak yang jauh serta memperjelas hal-hal yang kabur dan menjembatani peralihan antara masyarakat tradisional ke arah masyarakat modern.
2. Media massa dapat memusatkan perhati an
Dalam masyarakat modern, gambaran kita tentang lingkungan yang jauh, kita peroleh dari media. Masyarakat tradisional yang bergerak ke arah modernisasi juga mulai menggantungkan pengetahuannya pada media massa. Akibatnya pemikiran-pemikiran tentang apa yang penting, berbahaya, menarik dan sebagainya umumnya berasal dari media massa. Surat kabar, radio dan TV yang berperan sebagai pengawas di berbagai tempat harus memutuskan apa yang tepat untuk disiarkan.
3. Media massa mampu menumbuhkan aspirasi.
Media massa mampu menumbuhkan aspirasi sebagaimana dinyatakan oleh Daniel Lerner ketika radio Kairo menjangkau desa-desa terpencil melalui aspirasi pribadi yang ditumbuhkan hampir seluruh ide dapat diwujudkan karena didukung masyarakat.
Suatu kebijaksanaan baru akan menuntut persesuaian antara apa yang diinginkan masyarakat dengan apa yang mereka peroleh. Tanpa aspirasi yang meningkat tanpa merangsang masyarakat bekerja untuk hidup yang lebih baik akan bekerja sulit sekali mewujudkan pembangunan.
4. Media massa mampu menciptakan suasana membangun
Kita dapat menyimpulkan bahwa melalui peranan media menyebar di luar kelas sebagai alat pendidikan. Di tempat dimana sekolah dan guru langka jumlahnya, media telah membuktikan kemampuannya memikul sebagian besar tugas pendidikan terutama di bidang pendidikan orang-orang dewasa serta pemberantasan buta huruf. Media massa merupakan alat komunikasi yang dapat berfungsi untuk memotivasi perlunya partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Karenanya dengan penyampaian informasi, gagasan, inovasi dan pendapat, media massa berusaha memberi motivasi kepada komunikan sehingga terjadi perubahan diri. Untuk itu media massa hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
a. Pesan atau ajakan yang disampaikan harus dapat menimbulkan perasaan tertentu pada masyarakat;
b. Pesan atau ajakan itu hendaknya berisi lambang-lambang atau tanda-tanda
komunikasi sesuai dengan daya tangkap, daya serap dan daya nilai sebagian besar masyarakat terutama golongan masyarakat yang dituju;
c. Pesan atau ajakan itu membangkitkan kebutuhan dan keinginan tertentu pada sasaran dan kemudian menyarankan upaya untuk pemenuhan harapan masyarakat;
d. Pesan itu membangkitkan harapan komunikan.
Dengan demikian pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat memberikan motivasi untuk berpartisipasi atau untuk mengubah diri.
Dalam kaitannya secara khusus dengan lingkungan, berdasarkan makalah Koesnadi Hardjasoemantri yang berjudul “Peranan Hukum Lingkungan Dalam Tatanan Masa Depan Indonesia", media massa merupakan salah satu pendukung lingkungan dalam meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat. Peranan media massa sendiri adalah sebagai sarana sosialisasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan lingkungan hidup dengan tujuan agar masyarakat memahami hak dan kewajibannya Bentuk sosialisasinya adalah dengan mengadakan rubrik berkala untuk media cetak, misalnya setiap bulan, tentang peraturan lingkungan hidup, maupun media elektronikanya, termasuk radio, melalui acara berkala, misalnya setiap bulan, tentang peraturan lingkungan hidup.
Media Massa Dalam Pembangunan
Peranan media massa dalam pembangunan nasional adalah sebagai agen pembaharu (agent of social change) atau membantu memperkenalkan perubahan sosial. Dalam hal ini media massa dapat dimanfaatkan untuk merangsang proses pengambilan keputusan, memperkenalkan usaha modernisasi dan membantu mempercepat proses peralihan masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat yang modern serta menyampaikan pada masyarakat program-program pembangunan nasional.
Proses terjadinya perubahan dapat berjalan lambat atau cepat seperti yang ditujukkan oleh sejarah. Kontak antar budaya yang berbeda menimbulkan perubahan-perubahan pada kebiasaan-kebiasaan dan kepercayaan secara berangsur-angsur. Perubahan dapat pula terjadi dengan cepat manakala bangsa penakluk memaksakan pola budaya mereka pada bangsa yang dikalahkan.
Jenis perubahan yang diinginkan oleh sebagian besar bangsa-bangsa adalah perubahan yang lebih cepat daripada perubahan sejarah, lebih lunak dari proses yang dilakukan secara paksaan. Pembangunan diharapkan terlaksana secara sukarela dan setiap individu dapat mengambil bagian di dalamnya dan informasi tentang pembangunan diterima secara merata. Sikap paksaan dalam pembangunan diganti oleh sikap membujuk dan memberikan kesempatan partisipasi pada setiap anggota masyarakat di samping itu arus informasi ditingkatkan. Ada 3 dimensi efek komunikasi massa yaitu :
Kognitif meliputi kesadaran belajar dan tambahan pengetahuan
Afektif berhubungan dengan emosi, perasaan dan atitud (sikap)
Konotatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu.
Meskipun dimensi-dimensi efek di dalam berhubungan satu sama lain ketiganya juga mendapatkan satu sama lain mereka terjadi dalam berbagai sekuen dan perubahan dalam satu dimensi tidak perlu diikuti oleh perubahan dalam dimensi lainnya sebagai bentuk meningkatnya pengetahuan tentang suatu isu tidak selalu diikuti oleh perubahan (Amri Jahi, 1988: 17)
Pada dasarnya mekanisme suatu perubahan sifatnya sederhana. Pertama, penduduk harus disadarkan akan arti penting suatu perubahan yang tak mungkin terwujud dengan mengandalkan kebiasaan-kebiasaan dan sikap sekarang. Kedua, perubahan itu harus ditunjang oleh sikap-sikap yang dekat sekali dengan usaha pemenuhan kebutuhan. Setiap bangsa yang ingin meningkatkan proses pembangunan harus menyadarkan seluruh masyarakatnya akan arti penting pembangunan dan memberi kesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka di alam pembangunan. Selain itu memberikan fasilitas pada proses pengambilan keputusan serta membantu masyarakat mengenal kebiasaan-kebiasaan baru secara lancar sehingga mereka cepat merasakan hasilnya.
Memang harus kita akui bahwa di jaman Orde Baru ini peranan media massa sangat besar namun masih mempunyai kelemahan-kelemahan dalam menunjang pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara yaitu;
Prasarana dan sarana media massa yang digunakan akan menjadi tidak berarti jika khalayak yang dituju tidak dapat menerima pesan-pesan pemban
Beragamnya bahasa yang digunakan sebagai pengantar di suatu wilayah. Hal ini menjadi kendala dalam usaha menjangkau lebih banyak lagi masyarakat yang dapat menerima informasi yang bermanfaat dalam usaha pembangunan.
Masyarakat yang menerima informasi sangat beragam tingkat pendidikan dan atitudnya sehingga. pesan-pesan pembangunan yang harus disampaikan oleh media massa dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi mudah untuk dipahami supaya dapat menimbulkan perubahan atitud dan perilaku,
Dengan demikian secara prinsip kita dapat menyimpulkan peranan media komunikasi massa dalam pembangunan yaitu; Media massa merangsang proses pengambilan keputusan.
Media massa dapat memperkenalkan usaha-usaha modernisasi dengan tujuan mengubah kebiasaan, sikap, pola pikir yang jelek menjadi baik.
Media massa sebagai alat penyampaian pada masyarakat program-program
pembangunan nasional (Eduard D, 1978).
gunan yang disampaikan oleh karena terbatasnya daya jangkau media dan keterbatasan kepemilikan media massa.
Kata media massa berasal dari medium dan massa, kata "medium" berasal dari bahasa latin yang menunjukkan adanya berbagai sarana atau saluran yang diterapkan untuk mengkomunikasikan ide, gambaran, perasaan dan yang pada pokoknya semua sarana aktivitas mental manusia, kata "massa" yang berasal dari daerah Anglosaxon berarti instrumen atau alat yang pada hakikatnya terarah kepada semua saja yang mempunyai sifat massif. Tugasnya adalah sesuai dengan sirkulasi dari berbagai pesan atau berita, menyajikan suatu tipe baru dari komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan fundamental dari masyarakat dewasa ini.
Media massa merupakan suatu penemuan teknologi yang luar biasa, yang memungkinkan orang untuk mengadakan komunikasi bukan saja dengan komunikan yang mungkin tidak pernah akan dilihat akan tetapi juga dengan generasi yang akan datang. Dengan demikian maka media massa dapat mengatasi hambatan berupa pembatasan yang diadakan oleh waktu, tempat dan kondisi geografis. Penggunaan media massa karenanya memungkinkan komunikasi dengan jumlah orang yang lebih banyak.
Setiap jenis media massa mempunyai sifat-sifat khasnya oleh karena itu penggunaannya juga harus diperhitungkan sesuai dengan kemampuan serta sifat-sifat khasnya.
Ditinjau dari perkembangan teknologi di bidang penyampaian informasi melalui media massa, media massa dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Media massa modern
Yang dimaksud media massa modern adalah media massa yang menggunakan teknologi modern yaitu media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak adalah media massa yang dalam menyampaikan informasinya terlebih dulu harus dicetak menggunakan alat cetak. Media massa ini misalnya surat kabar, majalah, tabloid dll.
Media massa elektronik adalah media massa yang dalam menyampaikan informasinya menggunakan jasa listrik.Tanpa adanya listrik media massa ini tidak akan dapat berfungsi misalnya radio dan televisi.
b. Media massa tradisional
Media yang digunakan sebagai sarana penyampaian informasi pada jaman dulu, lebih banyak menggunakan media massa tradisional misalnya wayang, lawak, lenong, seni tradisional dll.
Fungsi Media Massa
Media massa secara mandiri maupun hanya sebagai penunjang memiliki fungsi sebagai berikut;
a. Sebagai pemberi informasi
Dapat dilakukan sendiri oleh media Tanpa media sangatlah mustahil informasi dapat disampaikan secara tepat tanpa terikat waktu.
b. Sebagai pengambilan keputusan
Dalam hal ini media massa berperan sebagai penunjang karena fungsi ini menuntut adanya kelompok-kelompok diskusi yang akan membuat keputusan di samping itu diharapkan adanya perubahan sikap kepercayaan norma-norma sosial. Oleh sebab itu dalam hal ini mekanisme komunikasi antar pribadi sangat berperan. Mass media berperan dalam menghantarkan informasi sebagai bahan diskusi, memperjelas masalah-masalah dan menyampaikan pesan-pesan para pemuka masyarakat.
c. Sebagai pendidik
Sebagian dapat dilaksanakan sendiri oleh media massa sedangkan bagian lain dikombinasikan dengan komunikasi antar pribadi (Eduard D, 1978:47). Menurut Chalkley media massa berfungsi untuk:
Memberitakan tentang fakta kehidupan ekonomi masyarakat,
Menginterpretasikan fakta tersebut agar dipahami oleh masyarakat itu,
Mempromosikan hal tersebut agar menyadari betapa serius masalah
pembangunan yang dihadapi dan memikirkan lebih lanjut masalah itu serta
mengantarkan masyarakat pada solusi-solusi yang mungkin ditempuh.
Menurut Crawford peranan media massa dalam pembangunan tidaklah independen sifatnya melainkan terbatas sebagai pemicu pembangunan bila faktor-faktor lain terdapat secara memadai. Hal ini menunjukkan komunikasi saja bukanlah suatu kondisi yang memadai bagi pembangunan akan tetapi kurangnya atau kegagalan komunikasi dapat saja menghambat pembangunan. Jadi komunikasi sendirian saja tidak akan menghasilkan pembangunan secara optimal (Depdikbud, 1997: 4)
Selain memiliki fungsi-fungsi tersebut media massa juga dapat melakukan hal-hal lain yang dapat berperan dalam melayani tugas-tugas pembangunan antara lain :
1. Media massa dapat memperluas cakrawala pemikiran
Banyak orang yang hidup dalam masyarakat tradisional menganggap seolah-olah media massa memiliki kekuatan gaib pada waktu pertama kali mengenal media massa. Seorang tokoh Afrika mengatakan bahwa media memiliki kekuatan gaib, karena media mampu membawa seseorang ke puncak bukit yang tinggi tanpa melintasi cakrawala. Media memiliki kekuatan gaib karena kemampuannya membuat orang melihat dan mengetahui tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya serta mengenai orang-orang yang belum pernah ditemuinya. Dengan demikian media mampu memperdekat jarak yang jauh serta memperjelas hal-hal yang kabur dan menjembatani peralihan antara masyarakat tradisional ke arah masyarakat modern.
2. Media massa dapat memusatkan perhati an
Dalam masyarakat modern, gambaran kita tentang lingkungan yang jauh, kita peroleh dari media. Masyarakat tradisional yang bergerak ke arah modernisasi juga mulai menggantungkan pengetahuannya pada media massa. Akibatnya pemikiran-pemikiran tentang apa yang penting, berbahaya, menarik dan sebagainya umumnya berasal dari media massa. Surat kabar, radio dan TV yang berperan sebagai pengawas di berbagai tempat harus memutuskan apa yang tepat untuk disiarkan.
3. Media massa mampu menumbuhkan aspirasi.
Media massa mampu menumbuhkan aspirasi sebagaimana dinyatakan oleh Daniel Lerner ketika radio Kairo menjangkau desa-desa terpencil melalui aspirasi pribadi yang ditumbuhkan hampir seluruh ide dapat diwujudkan karena didukung masyarakat.
Suatu kebijaksanaan baru akan menuntut persesuaian antara apa yang diinginkan masyarakat dengan apa yang mereka peroleh. Tanpa aspirasi yang meningkat tanpa merangsang masyarakat bekerja untuk hidup yang lebih baik akan bekerja sulit sekali mewujudkan pembangunan.
4. Media massa mampu menciptakan suasana membangun
Kita dapat menyimpulkan bahwa melalui peranan media menyebar di luar kelas sebagai alat pendidikan. Di tempat dimana sekolah dan guru langka jumlahnya, media telah membuktikan kemampuannya memikul sebagian besar tugas pendidikan terutama di bidang pendidikan orang-orang dewasa serta pemberantasan buta huruf. Media massa merupakan alat komunikasi yang dapat berfungsi untuk memotivasi perlunya partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Karenanya dengan penyampaian informasi, gagasan, inovasi dan pendapat, media massa berusaha memberi motivasi kepada komunikan sehingga terjadi perubahan diri. Untuk itu media massa hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
a. Pesan atau ajakan yang disampaikan harus dapat menimbulkan perasaan tertentu pada masyarakat;
b. Pesan atau ajakan itu hendaknya berisi lambang-lambang atau tanda-tanda
komunikasi sesuai dengan daya tangkap, daya serap dan daya nilai sebagian besar masyarakat terutama golongan masyarakat yang dituju;
c. Pesan atau ajakan itu membangkitkan kebutuhan dan keinginan tertentu pada sasaran dan kemudian menyarankan upaya untuk pemenuhan harapan masyarakat;
d. Pesan itu membangkitkan harapan komunikan.
Dengan demikian pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat memberikan motivasi untuk berpartisipasi atau untuk mengubah diri.
Dalam kaitannya secara khusus dengan lingkungan, berdasarkan makalah Koesnadi Hardjasoemantri yang berjudul “Peranan Hukum Lingkungan Dalam Tatanan Masa Depan Indonesia", media massa merupakan salah satu pendukung lingkungan dalam meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat. Peranan media massa sendiri adalah sebagai sarana sosialisasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan lingkungan hidup dengan tujuan agar masyarakat memahami hak dan kewajibannya Bentuk sosialisasinya adalah dengan mengadakan rubrik berkala untuk media cetak, misalnya setiap bulan, tentang peraturan lingkungan hidup, maupun media elektronikanya, termasuk radio, melalui acara berkala, misalnya setiap bulan, tentang peraturan lingkungan hidup.
Media Massa Dalam Pembangunan
Peranan media massa dalam pembangunan nasional adalah sebagai agen pembaharu (agent of social change) atau membantu memperkenalkan perubahan sosial. Dalam hal ini media massa dapat dimanfaatkan untuk merangsang proses pengambilan keputusan, memperkenalkan usaha modernisasi dan membantu mempercepat proses peralihan masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat yang modern serta menyampaikan pada masyarakat program-program pembangunan nasional.
Proses terjadinya perubahan dapat berjalan lambat atau cepat seperti yang ditujukkan oleh sejarah. Kontak antar budaya yang berbeda menimbulkan perubahan-perubahan pada kebiasaan-kebiasaan dan kepercayaan secara berangsur-angsur. Perubahan dapat pula terjadi dengan cepat manakala bangsa penakluk memaksakan pola budaya mereka pada bangsa yang dikalahkan.
Jenis perubahan yang diinginkan oleh sebagian besar bangsa-bangsa adalah perubahan yang lebih cepat daripada perubahan sejarah, lebih lunak dari proses yang dilakukan secara paksaan. Pembangunan diharapkan terlaksana secara sukarela dan setiap individu dapat mengambil bagian di dalamnya dan informasi tentang pembangunan diterima secara merata. Sikap paksaan dalam pembangunan diganti oleh sikap membujuk dan memberikan kesempatan partisipasi pada setiap anggota masyarakat di samping itu arus informasi ditingkatkan. Ada 3 dimensi efek komunikasi massa yaitu :
Kognitif meliputi kesadaran belajar dan tambahan pengetahuan
Afektif berhubungan dengan emosi, perasaan dan atitud (sikap)
Konotatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu.
Meskipun dimensi-dimensi efek di dalam berhubungan satu sama lain ketiganya juga mendapatkan satu sama lain mereka terjadi dalam berbagai sekuen dan perubahan dalam satu dimensi tidak perlu diikuti oleh perubahan dalam dimensi lainnya sebagai bentuk meningkatnya pengetahuan tentang suatu isu tidak selalu diikuti oleh perubahan (Amri Jahi, 1988: 17)
Pada dasarnya mekanisme suatu perubahan sifatnya sederhana. Pertama, penduduk harus disadarkan akan arti penting suatu perubahan yang tak mungkin terwujud dengan mengandalkan kebiasaan-kebiasaan dan sikap sekarang. Kedua, perubahan itu harus ditunjang oleh sikap-sikap yang dekat sekali dengan usaha pemenuhan kebutuhan. Setiap bangsa yang ingin meningkatkan proses pembangunan harus menyadarkan seluruh masyarakatnya akan arti penting pembangunan dan memberi kesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka di alam pembangunan. Selain itu memberikan fasilitas pada proses pengambilan keputusan serta membantu masyarakat mengenal kebiasaan-kebiasaan baru secara lancar sehingga mereka cepat merasakan hasilnya.
Memang harus kita akui bahwa di jaman Orde Baru ini peranan media massa sangat besar namun masih mempunyai kelemahan-kelemahan dalam menunjang pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara yaitu;
Prasarana dan sarana media massa yang digunakan akan menjadi tidak berarti jika khalayak yang dituju tidak dapat menerima pesan-pesan pemban
Beragamnya bahasa yang digunakan sebagai pengantar di suatu wilayah. Hal ini menjadi kendala dalam usaha menjangkau lebih banyak lagi masyarakat yang dapat menerima informasi yang bermanfaat dalam usaha pembangunan.
Masyarakat yang menerima informasi sangat beragam tingkat pendidikan dan atitudnya sehingga. pesan-pesan pembangunan yang harus disampaikan oleh media massa dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi mudah untuk dipahami supaya dapat menimbulkan perubahan atitud dan perilaku,
Dengan demikian secara prinsip kita dapat menyimpulkan peranan media komunikasi massa dalam pembangunan yaitu; Media massa merangsang proses pengambilan keputusan.
Media massa dapat memperkenalkan usaha-usaha modernisasi dengan tujuan mengubah kebiasaan, sikap, pola pikir yang jelek menjadi baik.
Media massa sebagai alat penyampaian pada masyarakat program-program
pembangunan nasional (Eduard D, 1978).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar