Oleh RINDA YULIANA Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda, 2008
Akuntansi adalah alat yang sangat penting sebagai bahasa bisnis bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti para investor, kreditur, instansi pemerintah serta masyarakat yang menginginkan informasi mengenai keadaan keuangan perusahaan dan perkembangan perusahaan, juga bagi manajemen perusahaan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa akuntansi diperlukan sebagai suatu sistem pengukuran yang menghasilkan informasi bagi pihak yang berkepentingan. Pentingnya akuntansi sebagai sistem pengukuran dikemukakan oleh Larson, et.all. (2005: 3) sebagai berikut: “Accounting is an information and measurement system that identifies, records, and communicates relevant, reliable and comparable information about an organization’s business activities”.
Komite Terminologi AICPA (The Committee on Terminology of the American Institute of Certified Public Accountants) memberikan dua definisi akuntansi dari sudut pandang berbeda yang dikutif Belkaoui (2000: 66) sebagai berikut :
1) Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut
2) Akuntansi adalah aktifitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik dalam membuat pilihan diantara alternatif tindakan yang ada.
Sebagai suatu “seni” dan "aktifitas jasa" maka secara tidak langsung menyatakan bahwa akuntansi mencakup sekumpulan teknik yang dianggap bermanfaat di bidang tertentu. Belkauoi (2000: 66) memetik The Handbook of Accounting menyatakan bahwa bidang yang memanfaatkan akuntansi adalah: laporan keuangan; perencanaan pajak; audit independen; sistem-sistem pemprosesan data & informasi; akuntansi biaya dan manajemen; akuntansi pendapatan nasional; dan konsultan manajemen.
Adapun laporan keuangan (financial statements) utama yang dihasilkan akuntansi terdiri dari: Neraca (Balance Sheet), Laporan Laba-Rugi (Income Statement) dan Laporan Perubahan Modal (Statement of owner’s equity) serta Laporan Arus Kas (Statement of cash flows). Pengertian masing-masing jenis laporan keuangan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
Neraca.
Pengertian neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada saat tertentu dan akan berubah manakala ada transaksi keuangan dalam entitas yang disusun sedemikian rupa. Lili M. Sadeli (2000 : 19) menyatakan sebagai berikut: “ Neraca adalah suatu daftar keuangan yang memuat ikhtisar tentang harta, utang, dan modal suatu unit usaha atau perusahaan pada suatu saat tertentu, biasanya pada penutupan hari terakhir dari suatu bulan atau tahun”. Dengan demikian, pengertian neraca dapat pula diartikan sebagai laporan yang menunjukkan keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Keadaan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki atau aktiva dan jumlah kewajiban yang disebut pasiva. Oleh karena itu dapat dilihat dalam neraca bahwa jumlah aktiva dan pasiva akan sama besar.
Laporan Laba Rugi.
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu entitas untuk periode tertentu. Lili M. Sadeli (2000 : 24) menyatakan bahwa : “Laporan Rugi/Laba (income statement) adalah suatu daftar yang memuat ikhtisar tentang penghasilan, biaya serta hasil neto suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, misalnya untuk satu bulan atau satu tahun”
Laporan Perubahan Modal adalah laporan yang mengidentifikasi perubahan modal (ekuitas) pemilik atau pemegang saham dalam suatu periode. Sedangkan Laporan Arus Kas adalah laporan yang mengidentifikasi arus kas keluar (cash out flow) berupa pembayaran dan arus kas masuk (cash in flow) yang diterima dalam suatu periode.
Dalam pada itu, akuntansi mempunyai dua cabang utama, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan lebih menitik beratkan pada pengumpulan informasi historis untuk menghasilkan laporan keuangan, terutama untuk pihak eksternal sebagaimana dikemukakan Larson et.al (2005: 4 “Financial accounting is the area of accounting aimed at serving eksternal users by roviding them with financial statements” Sedangkan akuntansi manajemen lebih kepada pengumpulan informasi untuk pengambilan keputusan bagi pihak internal sebagaimana dijelaskan juga oleh Larson et. Al (2005: 5): “Management accounting is the area of accounting that service the decision making needs of internal users”.
Adapun akuntansi biaya, merupakan gabungan dari akuntansi keuangan dan manajemen, sebagaimana dikatakan Mulyadi (2002: 1). Lebih jauh, Mulyadi (2002: 6) menegaskan pengertian akuntansi biaya adalah ”proses pencatatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya”
Berdasarkan beberapa batasan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang lebih menekankan pada aktivitas jasa untuk menghasilkan informasi biaya, terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu produk barang atau jasa dengan suatu barang, baik untuk tujuan perencanaan dan pengendalian, maupun penghitungan harga pokok produk itu sendiri. Tanpa informasi biaya, manajemen akan mengalami kesulitan untuk mengelola perusahaan dengan baik. Secara lebih rinci, tugas akuntansi biaya yang dinyatakan Supriyono (1999: 14) sebagai berikut:
1. Menyediakan data biaya yang diperlukan untuk peren- canaan dan pengendalian kegiatan.
2. Menyediakan data biaya untuk pengambilan keputusan sehari-hari atau proyek khusus yang memerlukan pemilihan alternatif yang harus diambil
3. Berpartisipasi dalam berkreasi dan menyusun budget
4. Menetapkan metode dan prosedur pengendalian dan perbaikan operasi serta program pengurangan biaya
5. Mengembangkan sistem analisa biaya dalam rangka penentuan harga pokok dan menganalisa penyimpangan dan pengendalian fisik.
6. Menyusun laporan biaya.
Sedangkan Mulyadi (2002: 7) menyatakan bahwa akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok, yaitu:
1) Penentuan harga pokok produksi
2) Pengendalian biaya
3) Pengambilan keputusan khusus.
Berdasarkan beberapa tugas dan tujuan akuntansi tersebut dapatlah diartikan bahwa tujuan akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu bahan informasi bagi kepentingan manajemen, guna membantu mereka dalam mengelola perusahaan. dalam rangka tujuan tersebut, maka perusahaan harus mencatat dan menggolongkan sedemikian rupa, sehingga penentuan harga pokok produk atau jasa yang telah dihasilkan oleh perusahaan dapat ditentukan secara benar dan teliti. Penentuan harga pokok produk secara teliti hanya dapat dilakukan apabila diadakan pemisahan secara tegas antara biaya produksi dan non produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar