Translate

4 Inovasi Terknologi yang dapat memotivasi anak

Kemajuan teknologi akhir-akhir ini telah merubah wajah dunia pendidikan, ada banyak perusahaan yang memproduksi alat-alat teknologi digital mulai menjadikan sekolah sebagai sasarannya. Dari alat untuk siswa sampai dengan untuk guru yang memungkinkan para guru dapat berbaur dan menginspirasi siswa dalam proses pembelajaran.

1. Whiteboard Interaktif


Whiteboard digital dapat membuat konsep yang sulit menjadi mudah dan bahkan menyenangkan. Mengandalkan kemampuan grafis berresolusi tinggi yang dapat menampilkan animasi interaktif memungkinkan menampilkan sesuatu ke realitas nyata. Dengan kemampuan visual inovatif pada papan tulis interaktif telah merubah cara melihat anak.



2. Komputer tablet



Selama beberapa tahun terakhir, komputer tablet telah diperkenalkan disekolah-sekolah di seluruh dunia. Hasil penelitian menyatakan bahwa siswa lebih kreatif dan responsif ketika menggunakan Komputer Tablet.





3. Peralatan Recording

Guru dapat merekam proses pembelajaran di kelas, hasil rekaman tersebut dapat dibagikan kepada siswa untuk dijadikan sebagai refleksi materi yang didapat dikelas. Sedangkan bagi guru dapat membantu meningkatkan kualitas penyajian materi ajar yang dibawakan.




4. Alat Penilaian

Ketika siswa dapat mengakses internet dirumah, menjadi lebih mudah untuk menilai seberapa tinggi tingkat kemampuan siswa setelah proses belajar mengajar dikelas. Untuk membuat penian dimaksud dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan aplikasi powerpoint yang dibuat seperti kuis untuk latihan rumah.

Download video pembuatan kuis di powerpoint

Everloop : Jejaring sosial untuk anak-anak

Kita sering mendengar jejaring sosial yang bernama facebook. Meskipun facebook adalah jejaring sosial namun yang bisa membuka akun di facebook harus berusia minimal 14 tahun keatas. Hal ini membuat beberapa anak usia dibawah 14 tahun memalsukan usia mereka. ntuk mengatasi kenginan anak-anak usia dibawah 14 tahun maka muncullah jejaring sosial yang diberi nama everloop.
Everloop adalah jejaring sosial yang khusus diperuntukkan buat anak-anak usia 13 tahun kebawah. Pembuatan everloop dimaksudkan untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif jejaring sosial lainnya. Hilary DeCesare dan timnya menciptakan everloop. Sejak peluncurannya pertama kali, kini everloop mengalami lonjakan pertumbuhan, dan anak-anak diberi kesempatan untuk dapat berkomunikasi dengan anak-anak di seluruh dunia.

Meskipun tidak banyak fitur yang dimiliki, situs sosial ini tampilannya sangat unik artinya menyesuaikan dengan kesukaan anak-anak usia 13 tahun kebawah. Situs ini fokus pada keamanan, keterlibatan orang tua dan lainnya sebagainya.

Sebagaimana situs jejaring sosial lainnya, everloop juga bersifat gratis. Di everloop, anak-anak terlibat dan terhubung berdasarkan kepentingan. Kepentingan bisa apa saja misalnya musik, permainan dan lain sebagainya. Diperkirakan yang sudah bergabung dengan everloop sekitar 200.000 anak dan 75.000 orang tua dari semua belahan dunia telah memiliki akun di Everloop.

Sekedar untuk dicoba silahkan klik DISINI atau klik gambar berikut!



Science News for Kids: Temukan Tren Ilmiah disini

Science News for Kids dapat membantu anak-anak maupun siswa didik untuk tetap mengikuti perkembangan tren ilmiah masa kini. Semua artike pada situs ini ditulis dengan bahasa sederhana dan mudah. Selain itu dapat membantu anak atau siswa memahami topik seperti penurunan populasi lebah madu dan bagaimana polisi menggunakan forensik untuk memecahkan masalah kejahatan.

Situs ini paling tepat untuk sekolah menengah dan atas, karena banyak topik yang terlalu rumit untuk anak-anak tingkat sekolah dasar. Tapi juga merupakan cara yang bagus bagi orang tua dan guru untuk mempelajari apa yang terjadi sehingga mereka dapat membantu menjelaskan kapada anak atau siswa yang penarasan pada topik-topik tertentu

Silahkan kunjungi situs ini dengan DISINI atau klik gambar berikut!


Download Buku Paket Kurikulum 2013









Menjawab rasa penasaran para guru yang bertanya-tanya seperti apa buku paket kurikulum 2013, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia akhirnya menerbitkan link tempat buku paket kurikulum 2013 tersebut bisa didownload.

Buku-buku tersebut dalam bentuk ebook yang berjenis file PDF sehingga untuk membukanya membutuhkan aplikasi yang dapat membuka file PDF. Buku paket kurikulum 2013 tersedia untuk semua tingkatan mulai dari SD, SMP dan SMA.

Untuk sekolah-sekolah yang menjadi sasaran kurikulum 2013 sebenarnya tidak perlu mendownload buku tersebut karena akan dibagikan secara gratis oleh pemerintah kesekolah-sekolah tersebut. Sedangkan bagi kita, yang mana bukan sekolah sasaran kurikulum 2013, ada baiknya mendownload buku paket tersebut sebagai tambahan referensi untuk materi pelajaran yang kita bawakan.

Jika tertarik silahkan klik DISINI atau gambar berikut!



siMAYA : Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik pada Instansi Pemerintah



Bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2015, telah ditetapkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014. Dalam Road Map tersebut telah ditetapkan tujuan program penataan tata laksana yaitu meningkatkan efisiensi dan efektifitas bisnis proses dan mekanisme kerja/prosedur dalam sistem manajemen pemerintahan dengan target meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen pemerintahan dan meningkatnya efisiensi dan egektivitas proses manajemen pemerintahan.

Untuk mewujudkan pengembangan sistem elektronik pemerintah, telah ditetapkan kebijakan pengelolaan tata naskah dinas secara elektronik melalui peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE).

Kemenpan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengembangkan sistem administrasi perkantoran secara elektronik yang terintegrasi. Sistem ini disebut dengan siMAYA yaitu Sistem Administrasi Perkantoran MAYA yang disusun mengacu pada peraturan Menpan nomor 6 tahun 2011

Dalam rangka penguatan atas sistem siMAYA menpan mengeluarkan surat edaran nomor 5 tahun 2013 tentang penggunaan aplikasi tata naskah dinasi eletronik pada instansi pemerintah:








Unduh Formulir Verval Ulang 2013 Terbaru





Mulai bulan juni 2013,  akan dilakukan Verval Ulang NUPTK melalu website PADAMU NEGERI. Untuk itulah bagi pemilik NUPTK supaya mengunduh formulir Verval ulang tersebut.
 






 

Berikut cara mendapatkan formulir Verval Ulang :

  1. Buka website PADAMU NEGERI, Klik disini
  2. Masukan NUPTK atau Nama Anda melalui kolom pencarian disamping. Setelah data Anda temukan, klik tombol "Unduh" Formulir.
  3. Setelah dicetak, diisi & ditanda-tangani, serahkan formulir ke Administrator / Operator sesuai keterangan dalam formulir. Lihat prosedur untuk langkah yang lebih detil.





Prosedur Pemutakhiran Data NUPTK
Berikut adalah ilustrasi alur prosedur yang dijalankan oleh PTK (Pendidik & Tenaga Kependidikan) dan Petugas (Admin / Operator).
Prosedur untuk PTK (Pendidik & Tenaga Kependidikan)
  • Pengambilan & Penyerahan Formulir A01 / A02 / A03 / A04
  • Aktivasi Akun & Pengisian Formulir Online
Prosedur untuk Petugas (Admin / Operator)
  • Verifikasi & Validasi (VerVal) Formulir A02 / A03 / A04
  • Verifikasi & Validasi (VerVal) Formulir A01
  • Verifikasi & Validasi (VerVal) Formulir Online & Berkas
 Prosedur untuk PTK (Pendidik & Tenaga Kependidikan)



 

Prosedur untuk Petugas (Admin / Operator)

 


 Keterangan :

ALUR 01 - PENGAMBILAN & PENYERAHAN FORMULIR A01 / A02 / A03 / A04
Alur ini menggambarkan prosedur awal yang dijalani oleh PTK, dalam pengambilan Formulir
PTK mengisi dan melengkapi berkas prasyarat yang tercantum dalam formulir.
Setelah Formulir diserahkan dan diperiksa oleh Petugas, PTK mendapatkan Tanda Bukti VerVal lv.1
ALUR 02 - AKTIVASI AKUN & PENGISIAN FORMULIR ONLINE
Alur ini dijalani oleh PTK setelah mendapatkan Tanda Bukti VerVal Level 1 dari petugas.
PTK melakukan pengisian Formulir Data Rinci secara online pada situs PADAMU NEGERI.
Akun untuk login dan mengakses formulir online tersebut tertera didalam Tanda Bukti

ALUR 03 - VERIFIKASI & VALIDASI (VerVal) FORMULIR A02 / A03 / A04
Alur ini dijalani oleh Petugas di lokasi Dinas Pendidikan setelah menerima Formulir A02 / A03 / A04 dari PTK.
Setelah formulir diverifikasi, petugas memberikan Formulir A01 untuk PTK yang menyerahkan Formulir A02 & A03,
sedangkan untuk PTK yang menyerahkan Formulir A04, petugas memberikan Tanda Bukti VerVal lv.1

ALUR 04 - VERIFIKASI & VALIDASI (VerVal) FORMULIR A01
Alur ini dijalani oleh Petugas di lokasi Sekolah setelah menerima Formulir A01 dari PTK.
Setelah formulir diverifikasi, petugas memberikan Tanda Bukti VerVal lv.1 kepada PTK.
Jika data PTK tidak ditemukan dalam sistem, maka petugas memberikan Formulir A02 kepada PTK.

ALUR 05 - VERIFIKASI & VALIDASI (VerVal) FORMULIR ONLINE & BERKAS
Alur ini dijalani oleh Petugas di lokasi Sekolah maupun di lokasi Dinas Pendidikan, setelah menerima Pengajuan VerVal berupa KODE VerVal dari PTK.
Setelah melakukan verifikasi dan validasi hasil isian PTK, petugas memberikan Tanda Bukti VerVal Lv. 2 kepada PTK.

Kunjungi Museum Ilmu pengetahuan di Exploratorium

Jika kita belum memiliki kesempatan atau bahkan tidak memungkinkan untuk berkunjung ke  museum exploratoium di San Francisco, bisa dilakukan dengan memanfaatkan situs exploratorium. Museum ini merupakan museum ilmu pengetahuan dan pameran seni yang dapat membuat kita seolah berada dalam dunia nyata. Yang bisa kita lakukan adalah seolah-olah dapat menyentuh, mendengar, melihat, dan bahkan merasakan dunia sekitar kita.

Situs ini menyediakan sumber daya yang luar biasa dan menyenangkan untuk bisa belajar ilmu pengetahuan dan berbagai percoban yang dilakukan oleh para ilmuan top dunia.  Kita juga dapat menemukan ilmu makanan sampai dengan permen.

Ingin mencoba? silahkan klik DISINI atau pada gambar berikut!



Cara Membuat email di PNSMail


PNSMail merupakan layanan email gratis yang dikembangkan oleh pemerintah untuk para pegawai negeri sipil (PNS). PNSMail memiliki fitur-fitur yang sangat menarik, di antaranya :
1. Kapasitas penyimpanan mulai dari 1 GB (Bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan)
2. Portal Email untuk email eksternal
3. Proteksi spam dan Virus
4. Akses PNSMail dari PDA, Tablet dan ponsel

Adapun langkah-langkah membuat email di PNSMail :
1. Klik disini untuk Login ke akun PNSMail disini atau pada gambar di atas
2. Sehingga akan tampak seperti berikut:


3. Klik DAFTAR yang ada dipojok kanan atas, tunggu sampai muncul tampilan formulir pendaftaran PNSMail.

 Keterangan :
Nama Lengkap  : Isikan dengan nama lengkap anda
Username          : Isikan dengan nama yang mencerminkan nama lengkap anda. Pastikan terdapat tulisan Tersedia disamping @PNSMail.go.id
Password   : Isikan dengan kata sandi anda minimal 6 huruf
Ulangi Password : Isikan dengan kata sandi yang anda isikan pada password di atas
NIP    : Isikan dengan NIP anda, jangan dispasi. Tunggu sampai diujung sebelah kanan kotak tertulis Tersedia
Email   : Jika anda memiliki email lain, isikan disini
Nomor Ponsel : Isikan dengan nomor HP yang bisa dihubungi
Instansi Asal : Isikan dengan nama instansi tempat anda bekerja
Alamat Instansi : Isi Alamat tempat anda bekerja
Propinsi : Isikan dengan propinsi dimana anda bekerja
Kabupaten/Kota : Isikan dengan tempat kabupaten/kota anda tinggal
Pertanyaan Pengingat : Pilih salah satu pertanyaan untuk mengingatkan anda jika lupa password
Jawaban : Isikan jawaban pertanyaan pengingat
Kode pengaman : Isikan dengan huruf/angka yang tertera

4. Setelah semua data terisi dengan benar maka akan muncul tulisan DAFTAR dibagian bawah sebelah kanan. Klik DAFTAR untuk mendapatkan akun anda di @PNSMail.go.id


5. Jika sudah muncul tampilan berikut! maka email anda sudah selesai dibuat, selanjutnya ikuti petunjuk pengaktifannya.


Pada contoh ini, informasi pengaktifan dikirim ke email harlonabaubau@gmail.com. Sehingga apabila saya ingin mengaktifkan email saya di @PNSMail.go.id maka saya harus membuka email sesuai petunjuk yang saya dapatkan tersebut.




SELAMAT MENCOBA

PNS Mail, Layanan email untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS)



PNSMail merupakan fasilitas email gratis yang diperuntukkan bagi Pegawai Negeri Sipil di seluruh Indonesia. PNSMail memiliki fitur-fitur yang sangat menarik, di antaranya:

  • Kapasitas penyimpanan mulai dari 1 GB (Bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan)
  • Portal Email untuk email eksternal
  • Proteksi spam dan virus
  • Akses PNSMail dari PDA, tablet, dan ponsel
Mengapa PNS harus menggunakan layanan domain PNSMail?


Berdasarkan surat Edaran Menpan nomor 6 Tahun 2013 tanggal 27 Mei 2013 tentang Penggunaan alamat email resmi pemerintah pada instansi pemerintah bahwa pada saat ini seluruh instansi pemerintah telah memanfaatkan teknologi dan komunikasi sebagai pendukung dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. Namun demikian, masih banyak ditemukan pegawai/pejabat yang menggunakan email non pemerintah sebagai alat komunikasi persuratan elektronik dalam kegiatan kedinasan, bahkan yang dimiliki oleh pihak asing. Hal ini dirasakan beresiko dan tidak aman dalam konteks kerahasiaan data dan informasi negara. Oleh karena itu, perlu diupayakan suatu langkah strategis dengan menyediakan email resmi pemerintah sebagai alat komunikasi persuratan elektronik kegiatan kedinasan yang diberikan bagi PNS di seluruh Indonesia.

Diharapkan agar seluruh pegawai/pejabat instansi pemerintah wajib menggunakan email resmi pemerintah sebagai alat komunikasi perusuratan elektronik dalam kegiatan kedinasan, sehingga terwujud birokrasi modern dengan komunikasi yang cepat, efektif, efisien dan aman di lingkungan instansi pemerintah.

Untuk menjangkau komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan seluruh PNS, pemerintah menetapkan pemanfaatan email nasional bagi seluruh PNS dengan domain @pnsmail.go.id. email ini tidak mengesampingkan pemanfaatan email resmi kementerian/lembaga/pemda yang sudah ada dimanfaatkan oleh PNS. PNS tetap dapat memiliki email resmi pemerintah  .go.id yang lain sesuai dengan aturan, peran dan peruntukannya.


Dana UN terindikasi dikorupsi 242 miliar

Semakin rusak citra dunia pendidikan, setelah amburadulnya pelaksanaan UN 2013, pada saat ini kita dibuat terkejut oleh laporan BPK yang menemukan indikasi kerugian negara sebesar 242 miliar rupiah dengan rincian 13 temuan ditingkat pusat dan 20 temuan di tingkat daerah. Berikut berita dari majalah Tempo.


Pejabat Penyeleweng Dana UN Seharusnya Dihukum



TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Pendidikan, Andreas Tambah, meminta pelaku penyeleweng dana ujian nasional ditindak tegas. Soalnya, menurut dia, selama ini pejabat yang melakukan kesalahan hanya dipindahtugaskan. "Mestinya harus ada upaya hukum, tak hanya dimutasi," katanya saat dihubungi, Jumat, 28 Juni 2013.

Untuk mengatasi permasalah ujian nasional secara keseluruhan, Andreas menyarankan, agar ujian nasional ditiadakan. Kalau pun ada, kata dia, pola pelaksanaannya harus diubah. "Misalnya tak lagi secara nasional, hanya untuk pemetaan," katanya.

Itu pun pemerintah harus menindak tegas pelaku kecurangan. Soalnya, selama masih ada ujian nasional, menurut dia, kecurangan akan ada. "Kalau sekarang biasanya hanya dimutasi, setelah itu kasusnya hilang sendiri," katanya.

Dalam laporan sementara, BPK menemukan indikasi kerugian negara Rp 242 miliar dalam pelaksanaan ujian nasional beberapa waktu yang lalu. Mengacu dalam dokumen yang diperoleh Tempo, kerugian negara tersebut tersebar dalam 33 temuan.

Dengan rincian, 13 temuan di tingkat pusat dan 20 temuan di tingka daerah. Pemicunya beragam, dari penyusunan anggaran yang tak cermat sampai pembayaran pekerjaan yang tak diyakini kewajarannya.

HP, Media Pembelajaran yang paling efektif

Saya cukup terkesan dengan kemampuan anak saya, untuk diketahui anak saya saat ini baru berusia 2 tahun. Tetapi sebelum berumur dua tahun anak saya tersebut sudah mampu menghafal angka dari 1-20, Abjad A-Z walaupun penyebutannya masih terbolak balik, dan sudah bisa menyebut huruf-huruf arab. Selain itu, anak saya kini mampu menyebut nama-nama binatang, anggota tubuh, dan lain sebagainya dalam bahasa Inggris. Mulanya saya senang tetapi lama-lama saya kerepotan juga karena saya tidak memiliki dasar bahasa Inggris.

Apa yang saya lakukan guna menambah kemampuan anak saya tersebut? Sekitar usia 8 bulan, saya telah memperkenalkan dia dengan HP. Saya tunjukkan video-video yang berisi tentang pendidikan. Rupanya dia tertarik, bahkan menjadi menu utama sebelum dia tidur. Karena begitu tertariknya dia pada HP yang berisi berbagai macam video tersebut, membuat saya semakin semangat untuk terus menambah koleksi video yang berkaitan dengan pendidikan. Untuk mendapatkan video-video tersebut dapat kita download di www.youtube.com. Ada banyak yang bisa didownload disana.

Hasil yang dicapai oleh pembelajaran melalui HP yang saya lakukan terhadap anak saya, kemudian dicoba oleh teman guru disekolah kami, teman tersebut mengajar Bahasa Indonesia. Atas bantuan saya, teman guru tersebut selalu meminta untuk menambahkan video-video yang berkaitan dengan bacaan dibuku paket yang diajarkannya.

Ternyata hasilnya cukup memuaskan karena hampir semua siswa dapat menuntaskan materi pelajaran yang diajarkan. Keberhasilan tersebut membuat teman guru mengajak saya untuk membantunya membuat video yang diperankan oleh siswa-siswi kami, skenario disusun langsung teman, latar dan setting dilakukan disekolah kami. Setelah jadi saya mengkonversi video tersebut ke jenis file 3gp. Ternyata hasilnya lebih memuaskan lagi karena siswa termotivasi dan lebih tertarik dengan video tersebut. Sehingga pesan yang disampaikan melalui video dapat ditangkap dengan mudah oleh siswa. Dari hasil evaluasi yang dilakukan terjadi peningkatan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan memanfaatkan HP, dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh waktu belajar siswa tidak lagi terikat oleh waktu belajar secara formal, baik dirumah maupun ditempat lainnya siswa masih dapat mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Kemudian jam belajar pun menjadi bertambah secara otomatis tanpa harus membuat guru mengikuti siswa tersebut dirumahnya untuk memberikan pembelajaran.

Keuntungan lainnya dengan menggunakan HP adalah dapat digunakan untuk memberikan pembelajaran kepada siswa yang belum tuntas atas materi pelajaran yang diberikan. Guru tinggal membuat video baik dalam bentuk drama maupun menjelaskan langsung materi yang diajarkan seperti sedang mengajar di kelas untuk dibagikan kepada siswa yang belum tuntas. Hal ini bisa mengatasi kurangnya kesempatan kita untuk melakukan remedial kepada siswa.

Pemanfaatan HP sebagai media pembelajaran termasuk cara terbaik untuk memanfaatkan HP yang dimiliki oleh siswa. Selain tujuannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa juga mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh HP. Pada saat ini orang tua mulai resah dengan pengaruh-pengaruh negatif HP, olehnya itu bagi kita guru sangat baik sekali jika kita dapat mengoptimalkan penggunaan HP untuk pembelajaran.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO PELAJARAN MATEMATIKA

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SDN 3 LAMANGGA



BAB I
PENDAHULUAN

 A.    Latar Belakang Masalah

Peningkatan kemampuan profesional didasarkan pada keluasan dan kedalaman wawasan yang dimiliki oleh guru sebagai landasan dalam mengambil keputusan baik keputusan situsional ketika merancang pembelajaran maupun keputusan transaksional ketika melaksanakan pembelajaran.

Peneliti yang sehari-hari bertugas sebagai guru SD Negeri 3 Lamangga merasakan berbagai hal yang terjadi kendala dalam peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan guru mata pelajaran tentang pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 3 Lamangga ditemukan beberapa hal yang perlu diperbaiki baik terhadap siswa maupun terhadap guru. Masalah penting yang ditemukan adalah rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran khususnya mata pelajaran matematika.

Untuk meyakinkan peneliti tentang masalah tersebut, maka dibutuhkan tes awal untuk mata pelajaran matematika. Hasilnya adalah untuk mata pelajaran matematika dari 20 orang siswa hanya 5 orang yang mampu mencatat skor hasil belajar 70 ke atas dengan rata-rata 4,73.

Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran perlu dilakukan langkah-langkah strategi dengan menyusun rencana perbaikan pembelajaran. Perbaikan yang dilakukan guru melalui PTK diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat penguasaan siswa sekaligus meningkatkan kemampuan guru mengelola pembelajaran dan melaksnakan tugasnya secara sistematis dan terarah.

B.     Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian yang akan peneliti lakukan adalah :

“ Apakah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Penggunaan Media Kartu Domino Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VI SDN 3 Lamangga “



C.    Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

Mendeskripsikan model pembelajaran kooperatif penggunaan media kartu domino untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI SDN 3 Lamangga tahun pelajaran 2006 / 2007.

D.    Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1.      Siswa; dapat meningkatkan hasil belajar
2.      Guru; dapat memperbaiki proses pembelajaran
3.      Sekolah; dapat meningkatkan kualiatas pendidikan dan pengembangan sekolah

E.     Definisi Operasional

1.      Pendekatan kooperatif adalah pendekatan yang diharapkan dalam kelompok-Kelompok kecil, siswa saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang maksimal. Kerjasama dalam penelitian ini dikaitkan dengan tehnik bermain kartu domino.

2.      Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Pendekatan Belajar Kooperatif

Pendekatan belajar sekarang ini harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik. Salah satu pendekatan yang diharapkan adalah belajar kooperatif. Pendekatan ini mengaitkan peserta didik saling bekerja sama satu sama lain yang menyenangkan (Johnson, 1999: 41).

Pendekatan kooperatif memiliki ciri – ciri sebagai berikut :

·         Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi
·         Kelompok dibentuk dari siswa dengan kemampuan heterogen



B.     Hasil Belajar

Prestasi belajar merupakan keberhasilan siswa, maka siswa yang memiliki minat tinggi akan memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. (Oemar Hamalik, 1992 : 173)

C.    Hipotesis Tindakan

Penelitian ini mempunyai hipotesis sebagai berikut :

“ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Penggunaan Media Kartu Domino Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VI SDN 3 Lamangga tahun pelajaran 2006 / 2007”.

BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Rancangan Penelitian

1.      Subyek dan Lokasi Penelitian

a.       Subyek penelitian adalah siswa kelas VI
b.      Lokasi penelitian berada di SDN 3 Lamangga Kelurahan Lamangga Kecamatan Murhum Kota Bau-Bau

2.      Waktu Penelitian

a.       Pra PTK

Kegiatan pra PTK melakukan identifikasi dan observasi

b.      Pelaksanaan PTK

PTK ini akan dilaksanakan 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap

·         Tahap perencanaan tindakan (Planning)
·         Tahap pelaksanaan (Action)
·         Tahap observasi (Observation)
·         Tahap refleksi (Reflection)

c.       Kegiatan observasi terdiri dari 4 tahap seluruh siklus

Setelah selesai dari 3 siklus diadakan observasi menyeluruh untuk menginterprestasikan data

d.      Tahap refleksi

Kegiatan ini merupakan pengamatan secara rinci tentang kegiatan siswa, guru, dan nilai siswa secara menyeluruh diakhir kegiatan siklus.


B.     Pengumpulan Data

Data penelitian dikerjakan dengan tehnik :

1.      Observasi
2.      Dokumentasi
3.      Cheklist
4.      Kegiatan Pembelajaran
5.      Tes

C.    Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1.      Lembar Observasi
2.      Lembar Dokumentasi
3.      Lembar Cheklist
4.      Jadwal Kegiatan Pembelajaran
5.      Soal Tes


D.    Analisis Data

Analisis data penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif terhadap hasil observasi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa


PARAMETER KEBERHASILAN

a.       Aktifitas siswa selama proses pembelajaran dari siklus ke siklus berikutnya dengan aspek :

1.      Keterampilan kognitif (berargumentasi)
2.      Psikomotor ( bekerjasama )
3.      Afektif (menghargai pendapat orang lain)


b.      Aktifitas siswa mengalami peningkatan dengan hasil penilaian selalu meningkat dari siklus ke siklus berikutnya dengan standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) ³ 70.



PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1.      Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil yang dilaksanakan ternyata bahwa tingkat penguasaan siswa kelas VI SDN 3 Lamangga terhadap materi pelajaran matematika sangat rendah dengan nilai 4,72.

Melalui diskusi dengan teman sejawat dapat diidentifikasi masalah pembelajaran yang dihadapi antara lain :

a.       Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika
b.      Kurangnya minat siswa dalam menerima pelajaran matematika
c.       Tidak ada siswa yang mau mengajukan pertanyaan
d.      Banyak siswa yang tidak menguasai perkalian

2.      Analisis Masalah

Dari beberapa masalah yang berhasil diidenifikasi tersebut, penulis melakukan analisis terhadap penyebab timbulnya masalah tersebut yaitu :

a.       Penjelasan guru dalam menyampaikan materi pelajaran kurang sistimatis sehingga cukup membingungkan siswa
b.      Guru tidak mengoptimalkan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
c.       Guru terlalu terpaku dengan target kurikulum yang harus diselesaikan sehingga penyajian materi pelajaran jadi tergesah-gesah
d.      Guru kurang memberikan contoh dan latihan saat melakukan proses pembelajaran
e.       Tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
f.       Guru kurang memberikan bimbingan kepada siswa yang kurang atau siswa yang mengalami masalah

Dari sekian faktor penyebab timbulnya masalah tersebut di atas yang menjadi fokus perbaikan adalah

“ apakah penerapan model pembelajaran kooperatif dengan media kartu domino untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI SDN 3 Lamangga “

3.      Rencana Perbaikan

Dalam rencana perbaikan pembelajaran ini penulis mencoba membuat kerangka rencana perbaikan pembelajaran sebagai berikut :

a.       Standar kopetensi dan kopetensi dasar mata pelajaran matematika
b.      Membuat indikator dan tujuan pembelajaran
c.       Menyiapkan alat bantu yang sesuai
d.      Meminta bantuan teman sejawat untuk memantau jalannya pembelajaran serta memberikan masukan kepada peneliti tentang kelemahan-kelemahan yang dialami serta perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya.
e.       Membuat format observasi sebagai pedoman pemantauan teman sejawat
f.       Menyiapkan soal evaluasi untuk tiap siklus
g.      Melakukan refleksi pada setiap siklus pembelajaran

4.      Rumusan Masalah

Dari 20 orang siswa hanya 25% yang mampu mencatat skor hasil belajar 70 ke atas (SKBM) dengan rata-rata 4,73.

5.      Pelaksanaan Perbaikan

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas VI SDN 3 Lamangga mulai tanggal 17 Mei 2006 sampai 26 Mei 2006. Mata pelajaran matematika dilaksanakan di kelas VI dengan kopetensi dasar menyederhanakan dan mengurutkan pecahan, indikator menyimpulkan cara menyederhanakan pecahan dan mengurutkan pecahan dengan benar dengan waktu sebagai berikut :

-          Siklus I tanggal 17 Mei 2007
-          Siklus II tanggal 19 Mei 2007
-          Siklus III tanggal 21 Mei 2007

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :

    Guru memberikan beberapa pertanyaan tentang materi prasyarat
    Guru memberikan penjelasan tentang pecahan senilai
    Guru membagi kelompok
    Guru memberikan kartu domino sebagai symbol
    Guru memberikan pertanyaan kepada murid dan memberi kesempatan untuk bertanya

Sesuai dengan masalah yang dihadapi yaitu kurangnya kemampuan siswa menguasai materi pelajaran matematika maka penggunaan kartu domino serta pemberian latihan yang cukup merupakan perhatian utama dalam perbaikan pembelajaran ini.





DAFTAR PUSTAKA


Soekamto, T., Wardani, I.G.A.K., dan Winataputra, U.S. 1993. Prinsip Belajar dan Pembelajaran, Bahan Ajar PEKERTI P2LPTK, Jakarta.

Soekamto, T., dan Winataputra, U.S., 1997. Teori Belajar dan model-model Pembelajaran, Bahan Ajar PEKERTI P2LPTK, Jakarta.

Wardani, I.G.A.K.; Julaeha, Sitti; Marsinah, Ngadi; 2004 ;Pemantapan Kemampuan Profesional (Panduan); Pusat Penerbitan Universitas Terbuka; Jakarta.

Wardani, I.G.A.K.; Wihardit, Kuswaya; Nasution, Noehi; 2002 ; Penelitian Tindakan Kelas; Pusat Penerbitan Universitas Terbuka; Jakarta.

Download Halaman Judul, Kata Pengantar, Daftar Isi dan Lampiran

Anates V4 Terbaru

Bagi guru yang ingin menganalisis soal baik pilihan ganda maupun uraian dapat dilakukan dengan menggunakan software anates V4. Beberapa fasilitas ditambahkan agar melengkapi kekurangan dan kelemahan versi sebelumnya.

Aplikasi ini layak untuk dicoba dan digunakan khususnya guru-guru yang tidak ingin repot-repot dengan cara manual seperti yang dilakukan selama ini. Apalagi dengan pengintegrasian TIK kedalam pembelajaran. Sangat diharapkan penggunaan TIK tidak hanya pada kegiatan pemberian materi pelajaran tetapi juga dalam pengolahan dan analisis nilai siswa.

Download AnatesV4 terbaru

Tantangan Bagi Guru Yang Telah Mendapatkan Sertifikasi Guru

Berita yang saya muat ini sangat terlambat saya tampilkan diblog namun karena informasinya sangat penting khususnya buat teman-teman guru yang telah mendapatkan sertifikat pendidik profesional tidaklah salah berita ini saya muat sebagai bahan evaluasi bagi kita semua. Berikut informasi lengkapnya yang saya kutip dari Kompas.Com


Misteri Pelaksanaan Sertifikasi Guru

Rabu, 12 Juni 2013 | 11:36 WIB
Oleh Hafid Abbas
Pada 14 Maret 2013, Bank Dunia meluncurkan publikasi: ”Spending More or Spending Better: Improving Education Financing in Indonesia”. Publikasi itu menunjukkan, para guru yang telah memperoleh sertifikasi dan yang belum ternyata menunjukkan prestasi yang relatif sama.

Program sertifikasi guru yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama beberapa tahun terakhir ternyata tidak memberi dampak perbaikan terhadap mutu pendidikan nasional. Padahal, penyelenggaraannya telah menguras sekitar dua pertiga dari total anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen APBN (hal 68). Pada 2010, sebagai contoh, biaya sertifikasi mencapai Rp 110 triliun!

Kesimpulan Bank Dunia itu diperoleh setelah meneliti sejak 2009 di 240 SD negeri dan 120 SMP di seluruh Indonesia, dengan melibatkan 39.531 siswa. Hasil tes antara siswa yang diajar guru yang bersertifikasi dan yang tidak untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, serta IPA dan Bahasa Inggris diperbandingkan. Hasilnya, tidak terdapat pengaruh program sertifikasi guru terhadap hasil belajar siswa, baik di SD maupun SMP.

Tiga implikasi

Publikasi Bank Dunia tersebut bagai tumpukan misteri yang mengingatkan saya pada film dokumenter An Inconvenient Truth (2006) yang disutradarai Davis Guggenheim.

Film ini mengisahkan kerisauan mantan Wapres (AS) Al Gore atas realitas-realitas berbahaya terhadap pemanasan global yang memerlukan tanggung jawab semua pihak. Analog dengan film dokumenter itu, publikasi Bank Dunia ini memuat begitu banyak realitas berbahaya bagi masa depan bangsa yang perlu pembenahan secepatnya.

Bertolak dari temuan Bank Dunia tersebut, kelihatannya terdapat tiga implikasi penting yang mendesak dibenahi. Pertama, bagaimana menghilangkan pola formalitas penyelenggaraan program sertifikasi guru.

Program ini sesungguhnya tuntutan yang diamanatkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang mewajibkan seluruh guru disertifikasi dan diharapkan tuntas sebelum 2015. Upaya ini semata-mata dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru, yang selanjutnya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional secara keseluruhan.

Sejak 2005, guru-guru telah diseleksi untuk mengikuti program sertifikasi berdasarkan kualifikasi akademik, senioritas, dan golongan kepangkatan, seperti harus berpendidikan S-1 dan jumlah jam mengajar 24 jam per minggu. Indikator ini digunakan untuk memperhatikan kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan emosional mereka.

Sejak itu, sekitar 2 juta guru telah disertifikasi, baik melalui penilaian portofolio pengalaman kerja dan pelatihan yang telah diperoleh ataupun melalui pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) selama 90 jam. Para guru yang telah lulus disebut guru bersertifikasi dan berhak mendapatkan tunjangan profesi sebesar gaji pokok yang diterima setiap bulannya. Pemerintah telah mencanangkan, pada 2015 hanya guru yang bersertifikasi yang diperbolehkan mengajar.

Dengan target tersebut, penyelenggaraan sertifikasi guru kelihatannya telah dipersepsikan sebagai proyek besar yang keberhasilannya diukur secara kuantitatif sesuai target. Akibatnya, proses pelaksanaannya mudah terbawa ke kebiasaan formalitas birokrasi yang ada.

Kedua, bagaimana mengaitkan program sertifikasi guru dengan pembenahan mekanisme pengadaan dan perekrutan calon guru di perguruan tinggi lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK). Sesuai amanat UU, LPTK adalah perguruan tinggi yang diberi tugas menyelenggarakan program pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah, serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan nonkependidikan. Namun, pasca- konversi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan jadi universitas, perhatian mereka sebagai LPTK tidak lagi terfokus ke penyiapan guru, tetapi lebih tergoda ke orientasi non-kependidikan.

Akibatnya, tugas-tugas penyelenggaraan sertifikasi yang dibebankan kepada sejumlah LPTK tak tertangani maksimal. Bahkan, peran dalam penyiapan calon guru tak lagi didasarkan atas perencanaan yang lebih sistemis dan komprehensif.

Meski secara kuantitatif Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah guru terbanyak di dunia, diukur dari rasio guru-siswa, tetapi perekrutan mahasiswa calon guru, terutama di LPTK swasta, seakan tanpa kendali. Studi UNESCO (UIS-2009) menunjukkan, untuk jenjang SD rasio guru-siswa adalah 1:16,61, yang berarti seorang guru hanya mengajar 16-17 siswa. Rasio ini jauh lebih rendah dibandingkan Jepang (18,05), Inggris (18,27), bahkan Singapura (17,44). Secara internasional, rata-rata di seluruh dunia rasionya adalah 1:27,7 atau seorang guru dengan 27-28 siswa. Keadaan serupa juga terjadi di jenjang pendidikan menengah.

Ketiga, bagaimana menyelenggarakan program sertifikasi guru agar lebih berbasis di kelas. Selama ini mereka yang mengikuti PLPG kelihatannya tidak dirancang untuk mengamati kompetensinya mengajar di kelas. Proses sertifikasi guru berjalan terpisah dengan peningkatan mutu proses belajar-mengajar di kelas. Akibatnya, penyelenggaraan program sertifikasi guru tersebut tidak berdampak pada peningkatan mutu secara keseluruhan.

Data menunjukkan, pada 2011, TIMMS (studi internasional tentang matematika dan IPA) melaporkan, untuk matematika skor Indonesia 386, tak jauh beda dengan Suriah (380), Oman (366), dan Ghana (331). Sementara untuk IPA, Indonesia (406) tak jauh beda dengan Botswana (404) dan Ghana (306). Selanjutnya, studi PISA (program penilaian siswa internasional untuk matematika, IPA, dan membaca) pun menunjukkan Indonesia selalu berada pada urutan kelompok terendah di dunia (hal 11).

Fokus ke PBM di kelas

Saya teringat ketika membantu UNESCO sebagai konsultan di Asia-Pasifik pada 1993-1994, ketika mengunjungi Manabo yang berjarak sekitar 300 kilometer dari Manila. Guru-guru di pedesaan sana ternyata akan memperoleh tambahan insentif jika mereka secara nyata berinovasi meningkatkan mutu proses belajar-mengajar (PBM) di kelas.

Cara mengukurnya sederhana. Pengawas atau penilik sekolah cukup mengamati kegiatan PBM secara berkala; apakah terdapat persiapan yang memadai atau tidak, apakah ada media belajar sebagai kreasi inovatif guru atau tidak, dan seterusnya. Pembinaan kesejahteraan dan promosi karier para guru dilakukan dengan berbasiskan pada kinerja dalam meningkatkan kualitas PBM-nya.

Akhirnya, meski penyelenggaraan sertifikasi guru telah berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan guru, yakni dapat menurunkan jumlah guru yang kerja rangkap secara drastis dari 33 persen sebelum sertifikasi ke 7 persen sesudah sertifikasi (hal 73), perubahan apa pun yang dilakukan, kurikulum apa pun yang diberlakukan, dan kebijakan apa pun yang hendak diambil, jika tak menyentuh perbaikan proses belajar-mengajar di kelas, hasilnya akan sia-sia.


Hafid Abbas Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

Guru Wajib Waspada

Gencarnya pendataan pegawai khususnya guru yang dilakukan oleh kementrian pendidikan nasional akhir-akhir ini ternyata membawa masalah serius. Belum siapnya IT yang digunakan membuat kebocoran data-data penting guru yang dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Berikut Informasi yang di publikasikan oleh JPPN.Com



Selasa, 25 Juni 2013 , 06:40:00


JAKARTA - Melalui sejumlah situs jejaring sosial online, beberapa guru memprotes sistem IT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebab dalam website resmi Direktorat Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Ditjen Pendidikan Menengah (PTK Dikmen), data-data pribadi guru diumbar ke publik.

Hingga pukul 20.15 WIB tadi malam, data-data penting guru itu masih bisa diakses melalui website; http://ptkdikmen.kemdiknas.go. id/kemdikbud-dataguru/frmfilte r.php. Melalui menu filter data, dengan mudah mencari data-data penting guru mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga sekolah tempat mengajar.

Jawa Pos mencoba membuka data guru untuk Kota Surabaya, Jawa Timur. Tercatat ada 948 nama guru swasta maupun PNS. Data yang bisa dibaca dalam daftar itu cukup komplit sekali.

Mulai dari nomor KTP, alamat rumah, nomor HP, dan alamat tempat mengajar. Tidak hanya itu, data penting seperti gaji pokok hingga nama bank dan nomor rekeningnya juga bisa diakses publik.

Misalnya ada guru PNS berinisial KS yang mengajar di SMKN 6 Surabaya. Guru yang bersangkutan memiliki tabungan di Bank Jatim Cabang Pembantu Rajawali dengan nomor rekening 03720XXXXX dan gaji pokoknya mencapai Rp 4 juta lebih.

Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kemendikbud Hamid Muhammad menuturkan, dirinya belum tahu bahwa data-data penting guru itu bisa dengan mudah diakses oleh publik.

Dia mengatakan akan mencari tahun kabar ini ke tim teknis yang mengurusi IT mereka. "Saya sekarang sedang sedang rapim (rapat pimpinan) dengan Mendikbud," katanya saat ditelpon.

Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemendikbud Ibnu Hamad mengatakan, prosedur dalam penyimpanan data guru di Kemendikbud idealnya sudah baku. "Hanya bisa diakses oleh tim di Kemendikbud dan guru yang bersangkutan. Tidak bisa diakses publik," tandasnya.

Guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, umumnya untuk membuka data guru itu perlu memasukkan sejenis password. Seperti nama lengkap, tanggal lahir, dan data-data pribadi sejenisnya yang di-input ketika registrasi. "Saya sendiri akan cek dulu link yang katanya bisa diakses publik itu," paparnya.

Sebelumnya melalui website jejaring sosial online seorang guru dari sebuah SMK swasta di Sragen kaget melihat data-data pribadinya bisa diakses oleh publik. Dia mengaku khawatir jika data-data tersebut bisa digunakan oleh penipu. Dia menuturkan website tadi jelas resmi atau official milik Kemendikbud. Sebab memiliki top domain .go.id. Dia berharap tim IT Kemendikbud segera memperbaiki sistem data guru-guru itu.

Sementara ini data yang bisa diakses publik ini untuk data guru jenjang SMP dan SMA sederajat serta SMK. Belum bisa dipastikan apakah kasus ini murni kelalaian dari tim IT Kemendikbud atau  memang ulah dari peretas. (wan)

Siswa SMA Sederajat Dapat BOS Rp 1 juta Per Tahun

Setelah pemerintah memprogramkan BOS untuk tingkah SD dan SMP, kini pemerintah kembali akan menyalurkan dana BOS untuk tingkat SMA. Informasi ini saya dapat dari JPPN.Com  Berikut informasi lengkapnya :

JAKARTA - Kabar gembira bagi seluruh siswa sekolah menengah (SMA sederajat) negeri dan swasta seluruh Indonesia. Karena mulai tahun ajaran baru 2013 ini pemerintah memberikan dana bantuan operasional sekolah (BOS) sebesar Rp 1 juta per anak per tahun.

Penyaluran dana BOS ini merupakan konsekuensi dari kebijakan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang resmi diluncurkan Mendikbud Mohammad Nuh di Kemdikbud, Selasa (25/6).

"Konsekuensi logis dari dijalankannya PMU, mulai tahun ajaran baru 2013 bulan Juli mendatang, pemerintah menyalurkan BOS Rp 1 juta per anak per tahun. Dananya langsung diberikan ke sekolah," kata Mendikbud, M Nuh usia peluncuran PMU di Kemdikbud.

Meski pemerintah telah mengalokasikan BOS, bukan berarti siswa tidak lagi membayar SPP. Karena BOS untuk mendukung program PMU hanya mengurangi beban orangtua siswa.

"Bayar tetap, tapi kita berikan BOS. Karena setelah kita hitung rata-rata SPP di SMA itu antara Rp 100 ribu- Rp 150 ribu, malah ada yang Rp 70 ribu. Artinya dengan BOS ini beban orang tua terkurangi," jelas Menteri asal Jawa Timur itu.

Sejalan dengan dana BOS, tambah Nuh, pemerintah juga akan menyalurkan bantuan siswa miskin (BSM) sebesar Rp 1 juta per siswa per tahun untuk 1,7 juta siswa sekolah menengah dari keluarga tidak mampu.

Terkait fasilitas pendidikan untuk mendukung PMU yang sudah diluncurkan tahun ini, juga akan dibangun sarana prasarana pendidikan seperti unit sekolah baru (USB), ruang kelas baru (RKB) serta rehabilitasi ruang kelas.(fat/jpnn)

Program Pendidikan Menengah Universal (PMU) Resmi Diluncurkan

Jakarta -- Program Pendidikan Menengah Universal (PMU) resmi diluncurkan hari ini, Selasa (25/6/2013) di Plasa Insan Berprestasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Mendikbud Mohammad Nuh secara resmi meluncurkan program tersebut, yang juga dihadiri sejumlah mantan Menteri Pendidikan, gubernur, bupati/walikota dan pemangku kepentingan pendidikan nasional. Peluncuran program ini menandai dimulainya pelaksanaan PMU di seluruh provinsi maupun kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Mendikbud menyatakan bahwa program PMU ini adalah program yang sangat strategis untuk pembangunan bangsa Indonesia di masa depan dalam rangka menyiapkan generasi 100 tahun kemerdekaan Indonesia. "Ini program yang sangat strategis untuk adik-adik kita, untuk bangsa kita ke depan," ujar Mendikbud dalam peluncuran tersebut.

Salah satu latar belakang PMU, menurut Menteri Nuh, adalah adanya potensi jumlah penduduk usia produktif yang sangat besar di Indonesia dalam beberapa dekade ke depan. "Pertanyaannya adalah apakah populasi usia produktif ini nanti menjadi bonus demografi atau bencana demografi, tentunya kita ingin menjadikannya bonus demografi," kata Mantan Rektor ITS tersebut.

Dua kata kunci untuk meraih bonus demografi dari potensi jumlah usia produktif yang besar tersebut adalah sehat dan cerdas. Jadi bidang kesehatan dan pendidikan harus menjadi prioritas, ujar Mendikbud. Selain itu program PMU merupakan kesinambungan atas keberhasilan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Bertolak dari tekad untuk meningkatkan wajib belajar tersebut, mulai tahun 2011 Kemdikbud bersama Komisi X DPR RI bertekad memulai program PMU ini.

Program PMU ini diharapkan dapat mempercepat kenaikan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah. Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad menyatakan bahwa APK pendidikan menengah sampai tahun 2012 sebesar 78,9%. "Dengan PMU, ditargetkan pada tahun 2020 APK pendidikan menengah dapat meningkat menjadi 97%," kata Hamid Muhammad.

Sebagai konsekuensi logis atas dilaksanakannya kebijakan PMU ini, Pemerintah mulai tahun ajaran 2013/2014 akan menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pendidikan menengah. Nilai nominal BOS tersebut yaitu Rp. 1.000.000,- per siswa per tahun untuk seluruh siswa sekolah menengah baik negeri maupun swasta.

Selain itu pembangunan unit sekolah baru (USB) dan ruang kelas baru (RKB), serta peningkatan kualifikasi dan kompetensi para pendidik dan tenaga kependidikan menjadi bagian tidak terpisahkan dari program PMU ini. "Mulai tahun 2014 Kemdikbud memprogramkan pembangunan USB minimal 500 unit dan kira-kira 10.000 RKB, agar bisa menampung tambahan 400.000 siswa baru," ujar Dirjen Dikmen. (NW)

Cara Membuat Kategori Bacaan Berdasarkan SK dan KD

Agar tulisan atau bahan bacaan yang kita tampilkan diblog teratur sesuai dengan Standar Kompetensi pelajaran yang kita bawakan, ikuti langkah-langkah berikut :

1. Login ke Akun Blogger
2. Klik Label seperti tampak pada gambar berikut!




3. Sehingga akan tampil seperti berikut:



4. Isikan Label yang kita Inginkan, misalnya "Menunjukkan Sikap Toleran"

5. Selesai.

Cara Mulai Membuat Bahan Bacaan Siswa

Untuk memulai membuat bahan bacaan tentang materi yang diajarkan, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Siapkan materi atau bahan bacaan siswa, usahakan materi yang ditampilkan di blog harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang kita bawakan.

2. Login ke Akun Blogger

3. Klik "Buat Entry Baru" seperti pada gambar berikut!












4. Isikan Judul Bacaan yang ingin ditampilkan pada kolom paling atas seperti tampak pada gambar berikut!



5. Isikan isi bahan bacaan yang ingin ditampilkan, usahakan diawali dengan SK dan KD serta indikator yang ingin dicapai oleh siswa.





6. Klik Publish (publikasikan) untuk langsung ditampilkan di blog, klik save (simpan) jika bahan bacaan tersebut hanya dijadikan sebagai draf. Klik simpan ini dimaksudkan apabila bahan bacaan yang kita buat masih membutuhkan perbaikan.





7. Selesai. Klik Lihat Blog apabila ingin melihat hasilnya

8 hal yang harus diperhatikan oleh guru

Beberapa hari yang lalu, sebelum masuk masa liburan saya sempat bercerita panjang lebar bersama dengan beberapa orang siswa. Mulanya mereka merasa kaku dan canggung tetapi karena saya terus memancing mereka untuk berbicara secara terbuka sehingga terkuaklah beberapa informasi yang saya dapatkan kaitannya dengan guru. Dari hasil pembicaraan saya dengan siswa tersebut maka pada kesempatan ini saya merasa harus berbagi dengan anda khususnya yang berprofesi sebagai guru.

Informasi yang saya dapatkan cukup mengejutkan karena ternyata dikalangan siswa memiliki kebiasaan untuk memilih siapa guru favorit atau guru idola mereka. Disisi lain di dunia pendidikan khususnya sekolah juga kita mengenal pemilihan guru berprestasi atau guru teladan yang difasilitas oleh Dinas Pendidikan. Pemilihan guru berprestasi ditentukan berdasarkan portofolio, kemampuan pedagogik, dan lain sebagainya. Saya sempat bertanya kepada mereka siapa saja yang termasuk guru berprestasi disekolah ini? Rata-rata mereka menjawab tidak tahu, ada juga yang menjawab mungkin pak ini dan pak itu atau ibu ini dan ibu itu. Artinya adalah pemilihan guru berprestasi ternyata tidak membawa pengaruh signifikan pada kecintaan siswa kepada guru.

Lantas bagaimana dengan guru idola atau guru favorit versi siswa? Dari hasil pembicaraan bebas yang sengaja saya ciptakan, kebanyakan mereka mengatakan bahwa ketika masuk pelajaran guru yang mereka idolakan atau favoritkan pengaruhnya cukup signifikan dalam memotivasi semangat belajarnya. Rata-rata siswa tersebut tidak ingin melewatkan pelajaran yang dibawakan oleh guru idola mereka. Kemudian saya pun ingin mengetahui kriteria apa saja yang membuat mereka mengidolakan guru-guru tersebut.

Adapun beberapa 8 hal dimaksud dan disini saya tekankan untuk diperhatikan oleh guru antara lain:

1. Pakaian
Pakaian ternyata menjadi sorotan utama oleh para siswa, guru yang penampilannya terlalu berlebihan membuat mereka merasa rendah diri bahkan merasa berada di luar kondisi nyata. Kadang-kadang mereka merasa sedang berhadapan dengan orang yang berpribadi sombong sehingga mengganggu sikap dan pemikiran mereka selama mengikuti pelajarannya. Umumnya ketika selesai pelajaran, guru tersebut akan menjadi topik pembahasan yang pada akhirnya kehidupan guru tersebut termasuk kehidupan pribadinya akan dibahas dalam diskusi kecil yang terbentuk secara spontan.
Olehnya itu,  guru  harus selalu memperhatikan penampilan utamanya pakaian karena pakaian yang sederhana tapi tidak mengurangi kewibawaan guru dapat menarik bahkan memotivasi semangat belajar siswa.

2. Perkataan
Perkataan adalah bentuk komunikasi yang juga harus diperhatikan. Perkataan guru harus dijaga karena setiap perkataan yang diucapkan oleh guru akan selalu terekam di otak siswa. Didalam menyampaikan materi pelajaran, guru harus dapat mengatur irama perkataannya, naik dan turunnya intonasi perkataan secara tepat membuat siswa merasa senang, bahkan mereka menganggapnya seperti sedang bernyanyi, dan inilah yang diharapkan oleh siswa. Perkataan guru yang berintonasi datar-datar saja tidak mereka senangi, terlalu tinggi juga tidak mereka senangi, terlalu rendah juga tidak disenangi.
Selain irama perkataan, seorang guru juga harus menghindari mengucapkan kata-kata secara berulang-ulang. Kata-kata yang diucapkan secara berulang-ulang dapat membuat siswa mengganggapnya sebagai lelucon. Didepan guru, mereka pasti hanya diam tetapi jika berada jauh dari guru mereka akan mempraktekkannya. Contoh perkataan yang sering diulang-ulang dan mungkin bisa menjadi kebiasaan seperti "Paham?", "Eeee", "Apa itu" dan lain sebagainya, termasuk melebihkan kata seperti "enaks","Selainks", biasanya dipengaruhi oleh kebiasaan berbahasa Inggris. Perkataan lainnya seperti yang mengandung huruf T, contohnya "Cidak", "Capi" biasanya diucapkan orang pada saat menyanyi.

3. Raut Wajah
Raut wajah yang terlalu serius membuat siswa merasa takut bukan karena menaruh hormat tetapi merasa jangan sampai dimarahi. Umumnya ketika berhadapan dengan guru yang wajahnya terlalu serius pembawaan siswa akan serba salah akibat perasaan tidak ingin salah didepan guru tersebut. Secara psikologis keadaan seperti ini justru dapat mengganggu kejiwaan siswa, bahayanya bagi siswa adalah mereka tidak dapat memperhatikan materi yang diajarkan karena pikirannya sibuk dengan perasaan "jangan sampai salah" dan lain sebagainya. Guru yang raut wajahnya sangat bersahabat dapat memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran yang dibawakan guru tersebut, mereka merasa bertanggung jawab untuk tidak mengecewakan guru  karena perasaan nyaman pada saat berhadapan dengan guru yang berraut wajah sangat bersahabat.
Kenyamanan seperti inilah yang dibutuhkan oleh siswa, tanpa didorong untuk belajarpun biasanya mereka termotivasi dengan sendirinya untuk belajar karena kecintaannya pada guru.

4. Penguasaan Materi
Kemampuan guru dalam membawakan materi yang diajarkan tergantung pada penguasaan atas materi tersebut. Guru yang memiliki wawasan luas lebih disukai siswa dibandingkan dengan guru yang hanya mengacu pada materi yang ada dibuku paket. Semakin banyak informasi tambahan semakin menarik perhatian siswa. Pada umumnya siswa akan selalu menantikan informasi tambahan yang disampaikan oleh guru, dalam hal ini siswa lebih tertarik pada informasi tambahan ketimbang informasi yang hanya terpaku pada buku paket.

5. Informasi Pribadi
Ada guru yang memiliki kebiasaan menginformasikan kehidupan pribadinya atau mengaitkan contoh materi dengan kehidupan pribadi dan keluarganya. Tipe guru seperti ini tidak disukai oleh siswa, pada umumnya siswa merasa diremehkan atas informasi tersebut. Kondisi ini dapat mengganggu siswa dalam mengikuti pelajarannya dan lebih berbahaya lagi bahkan ada siswa yang meniru ucapan guru dengan mimik mengejek seolah-olah sedang menginformasikan kehidupan pribadi dan keluarganya. Renspon seperti demikian dapat mengurangi rasa hormat siswa terhadap guru yang pada gilirannya mengurangi motivasi belajar siswa. Ada istilah yang selalu mereka ucapkan ketika tiba waktu pelajaran yang dibawakan oleh tipe guru seperti ini "Ah..paling-paling yang disampaikan adalah tentang anaknya lagi atau tentang HP barunya"

6. Suka Marah
Bagi guru mungkin ini adalah strategi untuk merubah sikap siswa, tetapi bagi siswa berhadapan dengan guru yang suka marah bagaikan sedang berhadapan dengan monster. Terlalu sering marah dapat menurunkan kewibawaan guru dimata siswa, kadang siswa beranggapan seperti "Bukan Pak ...atau Ibu.... kalau tidak marah". Pengaruhnya adalah membuat enggan siswa untuk belajar mata pelajaran yang dibawakan oleh guru tersebut. Keengganan ini dapat berakibat fatal, dasar-dasar materi pelajaran tidak dapat diterima dengan baik, konsep yang disampaikan dapat menjadi masalah yang tidak dapat mereka pahami atau dimengerti oleh siswa. Akibatnya dapat mempengaruhi hasil evaluasi belajar siswa, target ketuntasan yang diharapkan tidak dapat dicapai.

7. Pandangan Mata
Pandangan mata guru selama membawakan materi pelajaran menjadi salah satu perhatian siswa terhadap guru. Menurut siswa kadang ada guru dalam membawakan materi yang diajarkannya selalu memandang siswa yang cantik-cantik saja atau yang ganteng-ganteng saja. Bagi yang tidak dipandang merasa seperti tidak mendapat perhatian guru, sedangkan bagi yang selalu dipandang merasa gelisah karena selalu dipandang oleh guru.
Ada juga guru yang selalu memandang langit-langit ruangan kelas, ada juga yang selalu memandang keluar ruangan atau jendela dan ada juga guru yang selalu memandang ke lantai ruangan sehingga kadang siswa merasa bertanya-tanya dalam hati bahwa siapakah yang diajar oleh guru ini.

8. Gerak Tubuh

Gerak tubuh merupakan hal termudah yang selalu ditiru oleh siswa. Buatlah gerak tubuh yang sangat menarik sehingga dapat menjadi ciri khas seorang guru. Ciri khas tersebut dapat membuat siswa selalu menantikan gerak tubuh yang dilakukan oleh guru. Dengan demikian dapat mempermudah guru dalam mentransfer materi yang diajarkan kepada siswa.

Itulah delapan hal yang harus diperhatikan oleh guru, kedelapan hal tersebut saya rangkum dari pembicaraan saya bersama siswa. Sebenarnya masih banyak hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru tetapi menurut saya kedelapan hal ini merupakan hal inti dari semua yang menjadi perhatian siswa utamanya pada saat menentukan guru idola versi mereka. Ingatlah bahwa siswa dalam menentukan guru idola tidak membutuhkan portofolio bahkan prestasi guru tetapi hanya berdasarkan pada kedelapan hal yang saya jelaskan di atas.

Bagaimana menurut anda?

Cara Mewujudkan Visi dan Misi Sekolah

Tiap-tiap sekolah memiliki kiat dan kreativitas untuk dapat meningkatkan kualitas output yang dihasilkan. Berbagai perencanaan pengembangan pembelajaran disusun dengan algoritma khusus yang diharapkan dapat menjawab permasalahan yang dihadapi oleh sekolah. Namun demikian hambatan yang dihadapi tidak semudah yang direncanakan bahkan dapat merubah tatanan yang telah tersusun dengan rapi.

Banyak faktor yang mempengaruhi kebijakan pendidikan dalam satuan pendidikan khususnya sekolah. Faktor-faktor tersebut bisa berupa manajemen sekolah, gaya kepemimpinan kepala sekolah, tingkat kebosanan dan kejenuhan guru, pengaturan jadwal yang tidak memperhatikan kondisi riil guru, dan masih banyak lagi.

Akan tetapi usaha dan upaya yang dilakukan oleh sekolah haruslah kita apresiasi dengan baik. Paling tidak mereka telah melakukan inovasi-inovasi pembelajaran untuk mencapai target pendidikan yang harapkan.

Salah satu strategi sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikannya adalah dengan menetapkan visi dan misi sekolah. Konsep visi dan misi sekolah tertuang dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Untuk mencapai visi dan misi sekolah, pihak sekolah menentukan indikator-indikator yang harus dicapai. Target pencapaian indikator dijabarkan secara lengkap di dalam RPS, indikator inilah yang menjiwai Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).

Perencanaan yang baik yang disusun dalam RPS dan diprogramkan dalam RAPBS membutuhkan kerjasama semua elemen atau unsur baik pada tataran internal sekolah maupun eksternal sekolah. Unsur  internal sekolah adalah guru, guru merupakan faktor kunci keberhasilan dan pencapaian indikator. Pada saat ini sangat jarang kita menemukan sekolah berproses mewujudkan visi dan misi  sekolahnya.

Untuk mewujudkan visi dan misi sekolah, guru harus siap dan memahami makna dan langkah-langkah pencapaiannya, guru juga harus mampu mengintegrasikan indikator pencapaian visi dan misi sekolah kedalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pengintegrasian indikator ke PBM-lah yang selalu dilupakan oleh guru padahal keberhasilan mewujudkan visi dan misi bergantung pada proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru.

Akibatnya, visi dan misi yang sedianya menjadi pengarah semua aktivitas di sekolah menjadi tidak berarti bahkan hanya sebagai simbol semata. Guru terlalu fokus kepada kemauan kurikulum tanpa melakukan inovasi-inovasi pembelajaran. Faktor inilah yang membuat output yang dihasilkan oleh sekolah jauh dari karakter yang diharapkan sebagaimana yang dijabarkan oleh visi dan misi sekolah.

Berikut beberapa hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah!
  1. Pengintegrasian indikator visi dan misi kedalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru
  2. Program-program yang direncanakan harus mengarah kepada pencapaian indikator visi dan misi sekolah
  3. Pemanfaatan budaya lokal untuk pengembangan diri
  4. Merancang langkah-langkah kreatif yang dapat merubah sikap dan prilaku siswa
  5. Pemberdayaan kegiatan ekstrakurikuler
  6. Bekerjasama siswa dalam membuat proyek-proyek pembelajaran
  7. Mengoptimalkan kewenangan kepala sekolah dalam mendukung MBS
  8. Mengoptimalkan semua potensi yang ada disekolah
  9. Pemberdayaan guru melalui wadah MGMP
  10. Transparansi, akuntabilitas, dan efektifitas MBS


 
Adsense Indonesia

Terbaru

Archives

Info Web

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net